Wow! Mahasiswa Unsoed Kembangkan Alat Peringatan Dini Longsor Dengan Harga Rp500 Ribu

- 21 Januari 2021, 18:12 WIB
Ilustrasi tanah longsor
Ilustrasi tanah longsor /PikiranRakyat.com/

PORTAL PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas dan sekitarnya seperti Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara merupakan daerah yang rawan bencana tanah longsor mengingat kondisi geografis di wilayah tersebut terdiri dari pegunungan.

Terlebih lagi, beberapa waktu lalu, terjadi longsor di wilayah Purbalingga, Wonosobo, dan Banjarnegara dikarenakan berbagai sebab yang salah satunya yakni curah hujan yang tinggi.

Berawal dari keprihatinan akan bencana tersebut mahasiswa jurusan Fisika Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berinisiatif untuk merancang sistem peringatan dini Early Warning Sistem (EWS) pergerakan tanah sederhana untuk mengantisipasi adanya tanah longsor. 

Baca Juga: Bupati Husein: PPKM Banyumas Tidak Diperpanjang, Ini Alasannya

“Dari tahun ke tahun hampir selalu menempati tiga besar setelah banjir, dan angin puting beliung”, kata Tito Yudatama sebagai Ketua tim.

Tito Yudatama bersama Ariska Pratiwi, Agung Pamilu, dan Wahyu Krisna Aji yang merupakan mahasiswa Fisika ini mencoba mengembangkan alat EWS yang ringan dikantong sebab hingga saat ini harga alat tersebut masih dirasa tinggi.

Baca Juga: Update Virus Corona di Cilacap, Kamis 21 Januari 2021, Tambah 191 Positif Covid-19

“Hal tersebut tentu tidak sebanding dengan banyaknya wilayah yang rentan pergerakan tanah,” lanjut Tito. 

Maka ia dan rekan-rekannya mencoba  mengembangkan EWS yang memiliki rentang harga dapat dijangkau oleh masyarakat, yaitu antara Rp300 ribu – Rp 500 ribu.

Halaman:

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x