Pencegahan Covid 19 di Purbalingga Setelah Kasus Aktif Corona Naik, PTM Terancam di Stop?

- 3 Februari 2022, 09:58 WIB
Ilusrasi virus covid 19, Pencegahan Covid 19 di Purbalingga  Setelah  Kasus Aktif  Naik, PTM Terancam di Stop?
Ilusrasi virus covid 19, Pencegahan Covid 19 di Purbalingga Setelah Kasus Aktif Naik, PTM Terancam di Stop? /PRMN

PORTAL PURWOKERTO -  Upaya pencegahan Covid 19  di Purbalingga dilakukan setelah mengalami peningkatan kasus aktif di kabupaten tersebut, masyarakat diminta waspada.

Pemkab Purbalingga  terus memantau perkembangan  kasus covid  dan berbagai langkah pencegahan Covid 19  terus dilakukan.

Sebab dalam sepekan ini terjadi peningkatan, sebanyak 36 kasus. Dikhawatirkan  pembelajaran tatap muka (PTM) bakal di stop. Bupati Purbalingga dan jajarannya berupaya melakukan pencegahan covid 19.  

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, dalam beberapa hari di pekan lalu terjadi peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga yaitu berjumlah 36 orang.

“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, perkembangan kasus covid hari ini, dari 36 temuan terdapat  9 orang yang dirawat di fasilitas kesehatan dan sisanya 27  orang lainnya cukup isolasi mandiri di rumah,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang yang dikutip  dari rilis Humas Pemkab setempat Kamis 3 Februari 2022.

Baca Juga: Sebaran Covid Hari Ini di Banyumas Meningkat, PTM untuk TK dan PAUD, Sebentar Lagi PTM SD di Tutup?

Dia meminta  agar Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) untuk waspada.

Kepada Dinkes Bupati Tiwi meminta untuk  meningkatkan kembali kesiapannya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya covud gelombang ke 3.

Kesiapannya berupa pada  ketersediaan obat obatan, vitamin.

Ketersediaan ruang isolasi, dan tenaga kesehatan (nakes) sebagai ujung tombak penanganan covid.

Termasuk ketersediaan oksigen, harus dipastikan tercukupi dalam menghadapi skenario terburuk,

"Oksigen juga harus dipastikan cukup sehingga kita siap menghadapi situasi yang terburuk " tegas Bupati Tiwi.

Baca Juga: Jelang Laga PSIS vs Persebaya, 3 Pemain PSIS Semarang Dinyatakan Positif Covid-19

Kepala Dindikbud, dia juga mengingatkan soal pembelajaran tatap muka. Sebab PTM rawan penularan  covid.

"Kepala sekolah harus bertanggung jawab menyediakan Isoter jika siswanya positif. Kalau ada yang positif PTM di stop dulu saja," tambah Bupati.

Kegiatan sosial dihimbau juga untuk dibatasi, peserta maksimal 40 orang. Dia menegaskan kegiatan sosial tidak dilarang namun dengan pembatasan.

"Saya tekankan tidak melarang tapi mengizinkan dengan pembatasan-pembatasan," ujarnya.

Sektor ekonomi dan wisata juga tak luput dari perhatian Bupati. Pegiat wisata harus mematuhi dan menerapkan aturan seperti penerapan aplikasi peduli lindungi dengan baik serta memastikan Prokes berjalan dengan baik.

Pengelola pasar, pedagang dan  pembeli memakai masker. Di tiket wisata kalau bisa juga menyediakan masker.

Baca Juga: Apa Penyebab Jimin BTS Operasi Usus Buntu dan Positif Covid-19? Bagaimana Kabar Member BTS Lainnya

“Kepada Dinnaker juga saya minta agar pimpinan pabrik-pabrik bisa menerapkan prokes untuk pencegahan Covid 19," kata Bupati. ***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah