Bahkan dilansir Portal Purwokerto dari laman dpad Jogja, rambut gimbal alami ini tumbuh hanya pada rambut anak-anak tertentu di sekitar dataran tinggi Dieng.
Mitos yang berkembang dan dipercaya sebagian masyarakat Dataran Tinggi Dieng, rambut gimbal dianggap bisa membawa musibah atau masalah di kemudian hari.
Sehingga mesti diruwat, karena dipercaya akan mendatangkan rezeki dan si anak dapat hidup normal dengan rambut yang normal.
Itulah mengapa kemudian muncul ritual budaya yaitu ruwatan rambut gimbal yang biasanya diadakan Setahun Sekali.
Menurut sejarahnya sendiri Dieng yang sampai sekarang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.
Fenomena tersebut adalah adanya anak-anak yang berambut gimbal atau lebih tepatnya, tumbuhnya rambut gimbal pada sebagian anak.
Tidak sulit menemukan anak-anak berambut gimbal saat menelusuri desa-desa yang ada di Dataran Tinggi Dieng.
Di setiap desa yang ada di kawasan ini, selalu ada anak-anak berambut gimbal. Anak-anak ini biasanya berusia beberapa bulan hingga 8 tahun.