Embun Es Dieng, Menyebabkan Dieng Membeku, Fenomena Hujan Es 26 Juli 2022, Suhu Udara Minus 2 Derajat Celcius

- 26 Juli 2022, 11:56 WIB
Embun upas Dieng
Embun upas Dieng /Instagram

PORTAL PURWOKERTO - Dieng membeku, terjadi karena cuaca ekstrem, fenomena embun es di dataran tinggi Dieng Banjarnegara terjadi pada Selasa 26 Juli 2022.

Embun es Dieng disebabkan oleh suhu udara di bawah nol derajat, membuat Dieng membeku.

Embun es  Dieng adalah fenomena setiap musim kemarau, suhu udara yang mencapai minus 1 derajat Celsius membuat embun membeku, hamparan butiran es halus terlihat dimana mana.

Adalah hal yang umum ketika kemarau biasanya terjadi pada Juni Juli Agustus, kondisi suhu udara dingin.

Kepala Dieng Dieng Kulon Slamet mengatakan, embun beku atau embun es terlihat pada Selasa 26 Juli 2022.

Baca Juga: Fenomena Embun Upas di Dieng, Apakah Mungkin Tanggal 7 Agustus 2022 akan Turun Salju di Indonesia?

Embun es atau embun upas terlihat di kawasan Candi Dieng dan sekitarnya, dingin sudah terasa sejak sore, malam suhu mencapai dibawah 2 derajat Celcius, pagi hari Dieng diguyur embun upas.

Embun es sudah terjadi dua kali pada Juli 2022, di memperkirakan fenomena ini akan muncul kembali pada Agustus mungkin juga sampai September.

Menurutnya embun upas adalah daya tarik bagi wisatawan, mereka datang dari berbagai daerah hanya untuk melihat embun upas.

Udara dingin Dieng yang ekstrim justru membuat wisatawan penasaran, mereka mau datang dari jauh hanya untuk melihat hujan es atau embun upas .

Diakui musim hujan mundur sampai Juli, seharusnya Juni suda memasuki kemarau sampai Agustus. Saat Ini terjadi anomali cuaca, sehingga musim hujannya mundur.

Baca Juga: Hujan Es di Banjarnegara Pertanda Apa? Begini Penjelasan Ilmiah Terkait Hujan Es

Bahkan dia berharap fenomena embun es bisa berlangsung sampai September bersamaan dengan gelaran Dieng Culture Festival 2922.

Embun upas hanya terjadi sekali tidak sampai berhari hari, Juli ini sudah dua kali terjadi embun es

Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, mengatakan, saat ini memasuki musim kemarau, angin timuran dari (benua Australia menuju ke benua asia) berhembus secara dominan dengan kecepatan tinggi dan membawa massa udara dingin dan kering.

Kondisi ini kemudian juga karena ada gerak semu matahari yang saat ini sudah berada di belahan Bumi Utara “Sehingga wilayah kita , di belahan bumi selatan jaraknya relatif jauh dengan matahari.

Kemudian jika malam hari radiasi bumi langsung dilepaskan ke atmosfer atau luar angkasa (tidak ada halangan awan yang menutupi karena cuaca cerah.

Akibatnya pada malam hari suhu udara terasa dingin, kondisi ini berlangsung saat kemarau antara bulan Juni, Juli dan Agustus.

Baca Juga: Viral! Hujan Es Terjadi di Wonosobo pada Sabtu Siang

“Bahkan di wilayah dataran tinggi seperti Dieng bisa menyebabkan embun beku atau disebut embun upas. Karena suhu udara yang hampir atau sama dengan Nol derajat Celcius,” kata, Selasa 26 Juli 2022.

Fenomena embun es Dieng menjadi pemandangan unik dan langka, sangat ditunggu wisatawan, karena tidak setiap hari muncul es di Dieng  seperti yang terjadi hari ini.***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah