Kenapa Dieng Membeku? FENOMENA Embun UPAS Dieng, Ini Penjelasannya

- 26 Juli 2022, 16:08 WIB
Kenapa Dieng Membeku? FENOMENA Embun UPAS Dieng, Ini Penjelasannya
Kenapa Dieng Membeku? FENOMENA Embun UPAS Dieng, Ini Penjelasannya /doc. FPRB Kecamatan Batur

 

PORTAL PURWOKERTO - Kenapa Dieng membeku? Simak penjelasan fenomena embun upas. Apakah penyebabnya akibat global warming? 

Simak penjelasan kenapa Dieng bisa membeku pada artikel berikut ini termasuk fenomena embun upas.

Berikut dijelaskan penyebab Dieng membeku dan muncul embun upas yang biasa terjadi di bulan Juli - Agustus setiap tahunnya.

Dieng kembali membeku malam tadi, Selasa, 26 Juli 2022 dengan suhu mencapai minus 1,25 derajat Celcius.

Baca Juga: Embun Es Dieng, Menyebabkan Dieng Membeku, Fenomena Hujan Es 26 Juli 2022, Suhu Udara Minus 2 Derajat Celcius

Rendahnya suhu di Dieng membuat permukaan tanah diselimuti oleh embun es (embun upas).

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno melalui rilis tanggal 25 Juli 2022 mengatakan fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap
tahun.

Embun upas umumnya terjadi di dataran tinggi pada puncak mumim kemarau.

Dataran tinggi berpeluang untuk mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat Celsius, karena molekul udara di daerah
pegunungan lebih renggang dari pada dataran rendah sehingga sangat cepat mengalami
pendinginan.

Terlebih pada saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan. Uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput.

Baca Juga: Fenomena Embun Upas di Dieng, Apakah Mungkin Tanggal 7 Agustus 2022 akan Turun Salju di Indonesia?

Air embun yang menempel dipucuk daun
atau rumput akan segera membeku menjadi embun beku karena suhu udara yang sangat dingin mencapai minus atau nol derajat.

Embun beku biasa disebut sebagai embun upas (bun upas) oleh masyarakat Dieng. Embun beku tersebut dinamai "upas" atau racun
karena keberadaannya membuat tanaman mati.

Tercatat telah terjadi tiga kali kejadian embun upas di Dieng sepanjang tahun ini. Yaitu pada 4 Januari 2022, 30 Juni 2022, dan 25 Juli 2022.

Menurut Sutikno, ada beberapa faktor yang berperan atas terbentuknya embun beku, yaitu gerak semu matahari, intrusi suhu dingin dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian.

Meskipun embun upas membawa efek negatif berupa kerusakan tanaman dan kegagalan panen, namun fenomena ini juga membawa dampak positif pada sektor pariwisata.

Baca Juga: DIENG MEMBEKU, Embun Es Keempat di 2022, Suhu Capai Minus 1,25 Derajat Celcius

Dieng yang berwarna putih berselimut embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Dieng.

Bagi yang ingin berkunjung ke Dieng untuk melihat fenomena tersebut, berikut beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan agar bisa melihat embun upas:

- Embun upas terjadi pada bulan-bulan musim kemarau (Mei-September). Jika terjadi pada musim hujan maka hal tersebut adalah anomali.

- Ketika embun upas terjadi, suhu udara di bagian selatan Jawa Tengah terasa lebih dingin, biasanya suhu maksimum tidak lebih dari 30 derajat celcius).

- Di tempat kejadian langit cenderung bersih awannya (clear sky), tidak terjadi
hujan dan udara dekat permukaan lebih dingin saat malam hingga pagi hari
(mendekati atau bahkan dibawah 0 derajat celcius).

Baca Juga: Fenomena Embun Es Dieng Banjarnegara di Puncak Kemarau, Muncul Kembali Jadi Daya Tarik Wisatawan Luar Daerah

- Kelembaban udara yang rendah baik di tempat kejadian maupun daerah di sekitarnya.

Sutikno lebih lanjut mengingatkan pada para wisatawan untuk tetap berhati-hati karena suhu dingin ekstrem dapat membahayakan.

Demikian penjelasan mengenai fenomena embun upas di Dieng.***

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah