Network
PORTAL PURWOKERTO - Dinkopukm Purbalingga siap dukung peningkatan pendapatan UMKM secara online.
Hari ini, Rabu 3 Agustus 2022 Dinkopukm Purbalingga membuka pendaftaran bagi pelaku UMKM dan masyarakat umum agar terintegrasi dengan salah satu layanan pesan antar makan secara online, Grab yang bertempat di Pendopo Dinkopukm Purbalingga.
Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkopukm) Purbalingga memfasilitasi para pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan secara online.
Salah satu pelaku usaha kuliner, Silvia, berterima kasih kepada Dinkopukm Purbalingga yang telah memfasilitasi agar terdaftar di Grab Food.
Ia juga mengatakan hal tersebut akan mempermudah terutama dalam pengiriman, sehingga bisa melayani customer dengan lebih baik dan lebih banyak lagi.
“Semoga bisa terfasilitasi dengan lebih baik, mendapat wawasan tentang marketing online, dan tentunya perekonomian yang semakin membaik,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) UMKM, Adi Purwanto, mengatakan Dinkopukm Purbalingga mempunyai program digitalisasi untuk UMKM agar mendorong kegiatan marketing online.
Sebelumnya, Dinkopukm telah memfasilitasi para pelaku UMKM agar terdaftar di market place yang telah tersedia.
Baca Juga: Penginapan Murah di Purbalingga Dekat Owabong Waterpark Fasilitas Lengkap Bak Hotel Bintang 5
“Nah hari ini kami khususkan Grab yang difokuskan kepada para pelaku usaha kuliner untuk bisa masuk ke aplikasi Grab agar membantu pemasaran mereka secara online,” jelas kabid UMKM.
Adi melanjutkan karena ada Grab Car dan Grab Bike maka Dinkopukm juga mengundang para pelaku usaha transportasi yang ingin mendaftar di dua layanan Grab tersebut.
Kegiatan tersebut merupakan program rutin Dinkopukm Purbalingga dengan Grab dimana pada tahun ini ada 90 pelaku UMKM dan masyarakat umum yang telah mendaftar.
Perubahan perilaku masyarakat saat ini yang lebih banyak melakukan transaksi secara online kata Adi.
Baca Juga: Butuh HEALING? 4 Lokasi Wisata Purbalingga dan Harga Tiket Wisata Purbalingga yang Pas Dikantong
Hal ini menyebabkan para pelaku UMKM kesulitan dalam melakukan transaksi offline, sehingga omset tidak begitu bagus atau tidak ada penambahan.
“Dengan kegiatan ini kami mendorong adanya peningkatan omset lewat marketing online,” tutupnya.***
