Puasa Jatuh Tanggal Berapa 2023 NU dan Muhammadiyah, Kamu Ikut yang Mana?

- 22 Maret 2023, 05:56 WIB
ilustrasi Puasa Jatuh Tanggal Berapa 2023, Apakah Antara NU dan Muhammadiyah Ada Perbedaan, Kamu Ikut yang Mana?/Hasan Almasi/Unsplash
ilustrasi Puasa Jatuh Tanggal Berapa 2023, Apakah Antara NU dan Muhammadiyah Ada Perbedaan, Kamu Ikut yang Mana?/Hasan Almasi/Unsplash /

PORTAL PURWOKERTO - Puasa Ramadhan jatuh pada tanggal berapa 2023 NU dan Muhammadiyah. Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini beberapa kali memiliki perbedaan mengenai awal puasa dan akhir puasa.

Bulan puasa Ramadhan berlangsung selama 29-30 hari setiap tahunnya. Bulan Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam penanggalan Hijriah yang digunakan Muslim untuk menentukan waktu untuk beribadah.

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan Rukun Islam yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat untuk berpuasa seperti sudah baligh(dewasa), tidak sedang haid, waras(tidak gila). Hal ini dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Penentuan awal puasa dan akhir puasa setiap negara dapat berbeda, walaupun mereka berdampingan. NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah adalah dua organisasi masyarakat bernafaskan Islam yang terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Apakah Puasa itu wajib saat Nyepi 2023, Berapa Hari Puasa Nyepi di Hari Besar Agama Hindu, Apakah Rabu Libur?

Kedua ormas ini, dan ormas-ormas lainnya akan bersidang dalam menentukan awal dan akhir puasa dengan cara melihat keberadaan bulan baru(hilal). Pemantauan hilal ini dilakukan di berbagai titik di Indonesia untuk melihat apakah ada penampakan bulan baru yang berbentuk bulan sabit.

Keputusan sidang isbat tersebut diambil Kementerian Agama Republik Indonesia melalui dua metode. Yaitu metode hisab yang berdasarkan perhitungan dan metode rukyat yang didasarkan dengan melihat langsung keberadaan hilal atau bulan baru.

Muhammadiyah hanya menggunakan metode dengan hisab. "Penetapan awal bulan itu bisa dengan hisab dengan perhitungan. Kalau kita memahami bahwa bulan dan matahari beredar menurut perhitungan, maka kita bisa memprediksi, mengukur, menentukan dengan pasti, dengan akurat,” ujar pakar Falak Muhammadiyah, Oman Fathurrahman.

Pemerintah Indonesia melalui kementerian agama menentukan awal bulan hijriah menggunakan kriteria dari MABIMS (Minister of Religion of Brunei, Indonesia, Malaysia and Singapore) yaitu Menteri-menteri Agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Negara-negara serumpun yang mayoritas Islam ini pada tahun 2016 telah menentukan tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat sebagai penentuan bulan baru di kawasan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x