400 Paket Konversi BBM ke BBG dibagikan ke Petani Kebumen

- 25 Oktober 2020, 19:03 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) membagikan 400 paket perdana program konversi BBM ke BBG untuk mesin pompa air kepada  petani di Kabupaten  Kebumen.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) membagikan 400 paket perdana program konversi BBM ke BBG untuk mesin pompa air kepada petani di Kabupaten Kebumen. /eviyanti/

"Saya minta agar para petani merawat dan menggunakan bantuan ini dengan baik. Sehingga bisa dirasakan manfaatnya, terlebih untuk peningkatan perekonomian," pintanya.

Rofik Hananto mengatakan program konversi pertanian menggunakan gas sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk
Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

"Ini memang benar-benar membantu petani karena hemat. Kalau BBM petani bisa keluar Rp 40 ribu sehari, kalau BBG hanya sekitar Rp 20 ribu," ujar Rofik.

Diyakini dengan pemanfaatan bahan bakar gas, petani bisa menghemat pengeluaran operasionalnya hingga 30-50%. Perawatan mesin dengan elpiji juga cenderung lebih mudah ketimbang mesin dengan BBM. Selain itu
kadar emisi gas buang juga lebih sedikit sehingga berdampak baik untuk lingkungan.

Baca Juga: Dibalik Kamera, Ternyata Mahfud MD Malah Akrab dengan Lawan Diskusinya di ILC

Rofik meminta agar paket konversi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani dan diharapkan pada tahun berikutnya petani yang dapat menikmati program ini bertambah jumlahnya.

"Tahun depan ada 28.000 paket untuk petani di seluruh Indonesia. Termasuk untuk di Kebumen," imbuhnya.

Petani penerima paket perdana harus memenuhi kriteria. Yaitu petani pemilik lahan dengan luas lahan maksimal 0,5 hektar, untuk transmigrasi maksimal 2 hektar dengan menunjukan dokumen kepemilikan lahan. Kemudian,
memiliki identitas petani yang direkomendasikan oleh kepala desa/camat, dan disahkan oleh kepala daerah dan atau kepala dinas pertanian setempat.

Selanjutnya, memiliki identitas KTP, KK dan Kartu Tani, memiliki pompa air dengan mesin pengerak lebih kecil 6,5 HP, belum pernah menerima bantuan yang sejenis (mesin pompa air) dan mesin pompa air yang dimiliki
berbahan bakar bensin. (*)

Halaman:

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x