Network
PORTAL PURWOKERTO - Hujan lebat yang terjadi pada Kamis malam menyebabkan banjir di wilayah Cilacap meluas. Tidak hanya berada di Kecamatan Kroya, tetapi juga sudah sampai ke Kecamatan Nusawungu. Meskipun demikian, di Kecamatan Nusawungu, belum ada warga yang mengungsi.
Kepala Badan Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan jika sampai Jumat 30 Oktober 2020, ada dua kecamatan yang terandam banjir. Yakni Kecamatan Kroya di lima desa dan tiga desa di Kecamatan Nusawungu.
Untuk Kecamatan Kroya, terjadi di Desa Gentasari, Mujur Lor, Mujur, Kedawung dan meluas ke Sikampuh.
Baca Juga: Petualangan Sherina Akan Dibuat Sekuelnya, Sherina Munaf: Saya Deg-Degan
Untuk Desa Gentasari, banjir masih merendam Dusun Karag ada sebanyak 600 Kepala Keluarga yang terdampak 1.136 jiwa. Dusun Bayeman Kidul yang terdampak 106 KK 450 jiwa.
Pengungsi terdapat di beberapa tempat, seperti di MI Muhammadiyah Gentasari sebanyak 68 jiwa, di tanggul Sungai Tipar sebanyak 287 jiwa.
Selanjutnya pengungsi yang berada di MI Ma'arif 04 Gentasari sebanyak 2 KK dengan jumlah 11 jiwa dari RT 9 RW 6, yang ketinggian air di dalam rumah masih seringgi 80-100 cm. Warga Dusun Bayeman Kidul yang mengungsi ada sebanyak 69 KK dengan 276 jiwa.
Baca Juga: Ibu Kelompok Pekerja Juga Dapat Bantuan Tunai Juga Loh Gede Rp 40 juta
Untuk Desa Mujur Lor, daerah yang terendam mulai Dusun Rawaseser 130 KK dengan 200 jiwa, Dusun Pecangakan 555 KK dengan 1.763 jiwa yang terdampak. Ada sebanyak 165 jiwa yang terdampak.
Desa Mujur ada sebanyak 109 KK dengan 301 jiwa, Desa Kedawung sebanyak 388 KK, dan Desa Sikampuh sebanyak 60 KK.
"Banjir di Kroya disebabkan meluapnya sungai Tpiar, Gatel, Kolong dan Kawah Kembang, dan untuk kerugian masih dalam perhitungan, dan Jumat sudah mulai surut, warga juga sudah melakukan kerjabakti membersihkan klep 10 Desa Sikampuh," ujarnya.
Baca Juga: Dokumen Ini yang Perlu Disiapkan Jika Lulus Pengumuman CPNS 2019
Sementara untuk Kecamatan Nusawungu, ada tiga desa yang terdampak, yakni Desa Nusawungu sebanhan 219 rumah, Desa Kedungbenda sebanyak 47 rumah dan di Banjareja sebanyak 50 rumah.
"Untuk Nusawungu belum ada pengungsian," katanya.
Di tempat-tempat pengungsian juga masih didirikan dapur umum yang menyuplai makanan bagi para pengungsi. Dapur umum berada di Balai Desa Mujur Lor, DU Dompet Duafa di Dusun Pecangakan, MI Muhammadiyah Gentasari menggunakan mobil dapur Dinsos, dan Desa Mujur dari MDMC.***
