3.811 Warga Mengungsi, Banjir di Cilacap Meluas, Merendam 45 Desa di 14 Kecamatan

- 19 November 2020, 17:33 WIB
Anggota TNI dan warga melakukan evakuasi lansia yang terjebak banjir di Cilacap
Anggota TNI dan warga melakukan evakuasi lansia yang terjebak banjir di Cilacap /dok Pendim Kodim 0703 Cilacap



PORTAL PURWOKERTO – Banjir di Kabupaten Cilacap meluas hingga merendam 45 desa di 14 kecamatan sampai Kamis 19 November 2020. Ada sebanyak 1.323 kepala keluarga atau 3.811 jiwa yang mengungsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan jika banjir bulan November ini menjadi banjir terbesar hang melanda di Cilacap. Karena selama ini hanya melanda beberapa kecamatan.

"Belum pernah sampai 14 kecamatan di 45 desa belum pernah, rekor ini," ujarnya, Kamis 17 November 2020.

Baca Juga: Ratusan Warga Kedungreja Mengungsi, Banjir di Cilacap Masih Setinggi Satu Meter

Hujan deras akibat fenomena La Nina menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir. Selain itu juga disebabkan karena kurang lancarnya saluran air akibat sampah yang dibuang sembarangan oleh warga.

"Saluran air di sungai Ciberem meluap dan masih ada masyarakat kurang disiplin asal buang sehingga menyumbat sungai dan saluran air," katanya.

Tri Komara mengatakan jika banjir kali ini melanda 14 kecamatan, diantaranya diantaranya Sidareja, Cipari, Gandrungmangu, Kedungreja, Cimanggu, Patimuan, Bantarsari, Wanareja, Kroya dan lainnya.

Baca Juga: Banjir Terjang 10 Kecamatan di Cilacap, Satu Warga Meninggal Dunia dan Satu Lainnya dalam Pencarian

"Untuk banjir ada di 14 kecamatan di 45 desa, dan untuk tanah longsor serta angin puting beliung di 5 kecamatan di 17 desa," tuturnya.

Adanya banjir tersebut, BPBD sudah melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak. Mereka dievakuasi ke pengungsian, atau rumah keluarga dan tetangga yang lebih aman.

"Kami sudah lakukan evakuasi, sampai saat ini sudah ada 1.323 kepala keluarga atau 3.811 jiwa yang mengungsi, dapur umum juga sudah di ada, bantuan juga sudah disalurkan ke 14 kecamatan," katanya.

Baca Juga: Lima Desa di Sidareja Terendam Banjir, BPBD Cilacap Siapkan Tempat Pengungsian

Sementara untuk kejadian tanah longsor yang melanda 14 desa di 3 kecamatan juga sudah ditangani. Bencana tanah longsor ini menyebabkan empat rumah roboh, sembilan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang, 43 rumah rusak ringan.

Ada tiga rumah mengalami rusak sedang akibat angin kencang. Rumah-rumah yang roboh dan rusak berat akan diusulkan mendapatkan bantuan sosial.

BPBD Cilacap juga meminta masyarakat tetap waspada karena masih adanya potensi hujan deras yang masih terjadi.

Baca Juga: Lubangi Tanggul Untuk Pengairan Sawah, 40 Desa di Kebumen Banjir , Ribuan Warga Mengungsi

Kepala UPT BPBD Sidareja Agus Sudaryanto mengatakan jika di sekitar ens distrik Sidareja, banjir melanda enam kecamatan yakni Sidareja, Cipari, Patimuan, Kedungreja, Gandrungmangu dan Bantarsari.

"Air sebenarnya sudah mulai surut, tapi berpindah tempat, kalau kemarin lima kecamatan, sekarang ke lima kecamatan, malah menyebabkan semakin luas, karena air mengalir ke kecamatan yang lokasinya lebih rendah, Patimuan sudah mulai ada genangan," katanya.

Baca Juga: Cegah Klaster Pengungsi di Zona Merah, Pengungsi  Banjir Kebumen Dipaksa Patuhi 3M

Sampai Kamis siang, BPBD UPT Sidareja masih melakukan evakuasi terhadap warga yang masih di rumah. Karena hujan deras masih berpotensi terjadi.

"Warga tetap tenang dan tidak panik dan terus meningkatkan kewaspadaan, dan jika perlu evakuasi kami segera dihubungi," ujarnya.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x