PORTAL PURWOKERTO - Pahala shalat tarawih malam ke 26 menurut kitab Durratun Nashihin halaman 17 adalah Allah akan mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
Mengangkat pahala yang dimaksud di sini adalah melipatgandakan pahala yang didapat karena shalat tarawih malam ini dengan pahala selama 40 tahun.
Sebagai seorang Muslim, pahala adalah suatu kebaikan yang dilakukan yang akan memberikan kebaikan di dunia di akhirat.
Untuk mendapatkan pahala, seseorang harus melakukan amalan atau perbuatan baik terlebih dahulu.
Baca Juga: 8 Plesetan THR, Kamu Cocok Dengan yang Mana?
Amalan pertama disebut amalan muta’addi adalah amalan yang manfaatnya untuk orang lain. Amalan kedua disebut amalan qaashir yang manfaatnya hanya untuk diri sendiri.
Salah satu contoh amalan qaashir adalah itikaf di masjid. Itikaf di masjid adalah amalan yang dilakukan oleh diri sendiri untuk berdoa dan beribadah kepada Allah SWT dengan harapan mendapatkan berkah untuk diri sendiri.
Sedangkan salah satu contoh amalan muta’addi dapat berlaku kepada para petani atau siapapun yang menanam tumbuhan bermanfaat.
Baca Juga: Fadhilah Sholat Tarawih Malam ke 30 Malam Terakhir di Bulan Ramadhan, Akankah Bertemu Lagi?
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Muslim nomor 1552, Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَ مُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Artinya: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasuki kebun Ummu Ma’bad, kemudian beliau bersabda, “Wahai Ummu Ma’bad, siapakah yang menanam kurma ini, seorang muslim atau seorang kafir?”
Ummu Ma’bad berkata, “Seorang muslim.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat.”
Amalan muta’addi memiliki pahala lebih besar dari pada amalan qaashir. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat At Thabrani yang menyebutkan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Pahala shalat tarawih malam ke 26 jatuh pada malam ini. Malam ke 26 adalah bagian dari 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Bagi sebagian ulama, malam lailatul qadar ada pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga: Perkiraan Hari Raya Idul FItri 2022 Bertepatan dengan 1 Syawal 1443 H Adalah
Bagi Muslim, dianjurkan untuk mencari lailatul qadar di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Lebih dianjurkan lagi pada malam-malam ganjil.
Dikutip dari hadis riwayat Bukhari nomor 1901 disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Dikutip dari kitab Durratun Nashihin yang ditulis pada abad ke 9 Hijriah di Konstantinopel, ada 30 keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan yang terbagi-bagi berdasarkan harinya.
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih Malam 1-30 Kitab Durratun Nasihin dari Syaikh Utsman ibn Hasan Al-Khubawi
عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال : ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وفى الليلة السادسة والعشرين يرفع الله له ثوابه أربعين عاما
Di malam ke dua puluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
Pahala shalat tarawih malam ke 26 menurut kitab Durrotun Nashihin ini memang tidak ada dalam hadis-hadis shahih lainnya. Namun yang pasti berdasarkan hadis shahih, Allah menjanjikan penghapusan dosa yang telah lampau apabila beribadah mendirikan shalat karena iman. Wallahu'alam bisshowab.***