PORTAL PURWOKERTO - Penasaran apa arti kata pukimak? Simak penjelasan makna dari istilah pukimak, sebelum menggunakan kata yang berasal dari Bahasa Melayu ini.
Banyaknya penggunaan media sosial, membuat berbagai istilah baru bermunculan. Baik itu istilah baru maupun kata yang sudah ada namun muncul kembali dan populer.
Kata populer yang menajdi pencarian satu diantaranya yakni pukimak. Publik penasaran dengan istilah pukimak yang sering digunakan di media sosial.
Kamu harus tahu terlebih dahulu arti dari pukimak, sebelum mengucapkannya. Agar tidak salah pengertian.
Bahasa populer yang digunakan oleh publik, terutama konten kreator di media sosial, di antaranya TikTok, sering kali menggunakan bahasa gaul.
Bahasa gaul yang digunakan bisa dari serapan Bahasa asing, seperti bahasa Inggris. Ada juga yang diserap dari bahasa daerah di Indonesia.
Seperti kata pukimak yang merupakan bahasa Melayudan kini menjadi kata pencarian di Internet, termasuk di TikTok.
Simak arti kata pukimak dalam bahasa Melayu yang kini menjadi pencarian di internet.
Pukimak adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Medan. Kata ini seringkali digunakan secara kasar dan tidak sopan.
Kata ini merupakan kata penghinaan yang sering digunakan untuk menghina atau mencaci orang lain, terutama dalam konteks vulgar dan menyakitkan.
Jadi apa arti kata pukimak? Kata puki memiliki arti 'kemaluan', sedangkan 'mak' merujuk pada mamak atau ibu. Sehingga, pukimak memiliki makna 'alat kelamin perempuan'.
Istilah pukimak ternyata juga sering diplesetkan menjadi kata kimak atau kimbek. Kata ini diplesetkan agar terdengar lebih halus walaupun pada kenyataannya artinya tetap kurang sopan.
Jika pukimak sering diucapkan sebagai makian yang dilontarkan kepada seseorang membuatmu kesal, untuk kimak atau kimbel dikatakan jika ada dalam situasi yang membuatmu kesal.
Setelah mengetahui arti kata pukimak, disarankan untuk tidak menggunakannya. Karena Portal Purwokerto menekankan pentingnya berkomunikasi dengan bahasa yang pantas dan menghormati orang lain.
Portal Purwokerto mendorong masyarakat untuk menggunakan bahasa yang lebih baik dalam interaksi sehari-hari.***