Contoh Khutbah Idul Adha 2023 Singkat Sesuai Sunah yang Menyentuh Hati, Khutbah untuk Tanggal 29 Juni 2023

14 Juni 2023, 09:13 WIB
Ilustrasi, Contoh Khutbah Idul Adha 2023 Singkat Sesuai Sunah yang Menyentuh Hati /Antara/

 

PORTAL PURWOKERTO - Simak Khutbah Idul Adha 2023, singkat sesuai sunah namun menyentuh hati, Sejarah Idul Adha kisah  Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih putra satu satunya Ismail.

Hari Raya Idul Adha dikenal sebagai Hari Raya Haji atau Hari Raya Kurban.
Idul Aha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah bulan terakhir dalam kalender Hijriyah atai kalender Islam. Islam).

Idul Adha 2023 jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, umat Islam disunnahkan untuk sholat Id, usai sholat ada khutbah Idul Adha.

Khutbah Idul Adha ini menandakan adanya perbedaan  sholat Idul Adha dengan Shalat Id Idul Fitri.Waktu pelaksanaan khutbah Idul Adha dilaksanakan setelah shalat, ini yang membedakan dengan  khutbah Shalat Jumat yang dilaksanakan sebelum shalat.

Idul Adha adalah salah satu hari raya yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Inilah contoh Khutbah Idul Adha singkat dan menyentuh hati di kutip dari unida.gontor.ac.id

Baca Juga: Apakah 28 Juni 2023 Tanggal Merah? Cuti Bersama Idul Adha 2023 Kapan? Cek Libur Hari Raya Idul Adha 2023

Khutbah Pertama
 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ،

لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضَ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.

اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ،

فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ .وقال ايضا : وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Ma'asyiral muslimin hafizhakumullah …
Jamaah Sholat Idul Adha Yang dimuliakan Allah SWT
Marilah bersama-sama kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, khatib mengingatkan kepada seluruh hadirin dan khusus kepada diri sendiri untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab, hanya dengan bertakwa kepada Allah SWT lah, maka jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat akan diperoleh oleh kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Baca Juga: Sidang Isbat Idul Adha 2023 di Akhir Pekan Ini, Ada Cuti Bersama? Libur Idul Adha 2023 Jadi 2 Hari?

Dalam bulan Dzulhijjah, umat islam diseluruh penjuru dunia dianjurkan untuk menjalankan dua amalan ibadah, di samping ibadah wajib yang dilakukan setiap harinya, yakni Ibadah Haji dan Ibadah Kurban.

Pertama ibadah haji. pagi ini, umat Islam yang istitha'ah (mampu) sedang berduyun-duyun dari Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumrah aqabah dan tahallul awal, setelah mulai kemarin siang tanggal 9 Dzulhijjah melaksanakan ibadah wukuf di Arafah.

Kalimat talbiyah, labbaika allahumma labbaik,
labaika….  berkumandang hampir di seluruh kawasan mas’aril haram. Kawasan yang membentang dari Arafah sampai Masjidil Haram.

Secara hukum, Ibadah haji merupakan hal yang wajib bagi yang mampu sesuai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ali Imron ayat 96:

Baca Juga: Nama Upacara Keagamaan Islam Peringatan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Cek Tanggal Kalender Idul Fitri 2023


وَلِلّٰـهِ  عَلَى النَّاسِ حِجُّ  الْبَيْتِ  مَنِ  اسْتَطَاعَ  إِلَيْهِ  سَبِيلًا  ۚ  وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ  اللّٰـهَ  غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamdu

Dalam Islam, berkurban harus dilakukan semata-mata karena Allah. Ibadah ini merupakan perintah Allah dan harus dilakukan dengan ikhlas. Secara harfiah, kata "kurban" juga memiliki arti "mendekat".

 Oleh karena itu, kurban dijadikan sebagai ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Bagi mereka yang memenuhi kriteria dan mampu melakukannya, berkurban sangat dianjurkan. Bahkan, mereka yang menolak berkurban diancam akan dijauhkan dari tempat ibadah umat Muslim.

Nabi Ibrahim sendiri juga pernah melakukan ibadah kurban. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim melalui mimpi untuk menyembelih putranya, Ismail. Tentu saja, hal ini menimbulkan kebingungan dan kesedihan bagi Nabi Ibrahim karena harus kehilangan putra yang sangat dinanti-nantikan.

Namun, Nabi Ibrahim harus segera mengambil keputusan. Ia menguatkan hatinya dan bertekad untuk melaksanakan perintah Allah.

Dalam ayat Al-Quran (Surah As-Shaffat 37:102), Nabi Ibrahim berbicara dengan Ismail dan putranya dengan tegas menyambut perintah Allah, mengatakan bahwa ayahnya harus melaksanakannya dan dia akan menjadi orang yang sabar.

Keteguhan dan keteguhan Nabi Ibrahim dan Ismail diuji dengan berat. Bahkan, saat mereka dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Iblis mencoba menggoda mereka agar membatalkan niat mereka.

Baca Juga: Kapan Idul Adha Muhammadiyah 2023? Ini Kalender Dzulhijjah 1444 H versi Muhammadiyah

Iblis berusaha untuk menghentikan kurban dan menyelamatkan Ismail, karena perintah itu tidak terlihat rasional, tidak manusiawi, dan melanggar hak asasi manusia.

Namun, niat keduanya justru semakin kuat dengan izin Allah. Mereka yakin akan kebesaran dan keadilan Allah. Mereka menyadari bahwa kehidupan hanyalah sementara dan bahwa Ismail adalah amanah dari Allah.

Iblis yang mencoba menggoda mereka dilempari dengan batu bukan hanya sekali, tetapi tiga kali. Kejadian ini menjadi penting dan diabadikan dalam ibadah lempar jumrah yang dilakukan tiga kali, yaitu Ula, Wustho, dan Aqobah.

Akhirnya, Nabi Ibrahim dan Ismail menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Allah. Pisau pun diasah, dan Ismail meletakkan pelipisnya di atas tempat pemotongan.

Nabi Ibrahim berusaha menahan segala kasih sayang dan kenangan bersama putranya. Ismail juga bersikap sabar dan teguh. Ketika pisau diayunkan, terdengarlah suara dari langit yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim telah membenarkan perintah Allah, dan sebagai penggantinya, Allah memberi mereka kambing yang tercinta.

Kisah ini diabadikan dalam Al-Quran sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan yang tinggi. Nabi Ibrahim dan Ismail taat pada perintah Allah, meskipun perintah itu tidak masuk akal bagi pikiran manusia.

Baca Juga: Kapan Idul Adha Muhammadiyah 2023? Ini Kalender Dzulhijjah 1444 H versi Muhammadiyah

Mereka tunduk pada perintah Allah karena Allah adalah Tuhan dan Ilah mereka. Melalui peristiwa ini, Allah menggantikan Ismail dengan kambing sebagai pengganti korban yang harus disembelih.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaffat:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaaffaat: 102)

Dalam bulan Dzulhijjah ini, saat kita merayakan Iduladha, marilah kita merenungkan betapa besar pengorbanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS. Ia dengan tulus dan patuh menjalankan perintah Allah untuk berkurban, meskipun itu berarti mengorbankan anaknya yang sangat ia cintai. Ketakwaan dan ketaatan Nabi Ibrahim menjadi contoh bagi kita untuk selalu mengedepankan kehendak Allah dalam hidup ini.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunnah Setelah Idul Adha? Ini 3 Hari Haram Berpuasa Setelah Perayaan Hari Raya Kurban

Oleh karena itu, mari tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Jadikan takwa sebagai panduan dalam menghadapi cobaan dan godaan dunia ini. Dengan ketakwaan, kita akan mendapatkan keridhaan Allah, kebahagiaan di dunia, dan kebahagiaan yang abadi di akhirat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamd.

Khutbah ke 2
Wassaalmu 'alaikum wa rahmatuulah wa barakatuh

Itulah contuh Khutbah Idul Adha yang menyehtuh hati hasil umat silam.***

 

Editor: Eviyanti

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler