Persoalan bilangan sholat tarawih ini memiliki dua pendapat berbeda. Pendapat pertama menyebutkan, jika telah melaksanakan sholat tarawih maka tidak perlu melakukan tahajud.
Di sisi lain, pendapat kedua mengatakan bahwa sholat tarawih boleh dilaksanakan lebih dari 11 rakaat.
Dalam Hadits sahih Bukhari lainnya disebutkan bahwa sholat malam itu dilakukan dua rakaat dua rakaat (qiyamullail matsna matsna) tanpa ada batasnya.
Umar Bin Khatab memahami dengan benar hadits tersebut dan akhirnya mengerjakan sholat tarawih hingga 23 rakaat.
Baca Juga: Kapan Niat Puasa Ramadhan Dimulai ? Ini Penjelasan Buya Yahya lengkap
Amalan Umar bin Khathab ini kemudian menjadi Ijma yang kuat karena disepakati oleh semua sahabat tanpa terkecuali.
Sholat tarawih yang semula dilakukan sendiri-sendiri, mulai dilaksanakan secara berjamaah dengan rakaat yang diamalkan Umar.
Hingga saat ini, jumlah tersebut disepakati oleh fatwa ulama di Mekkah Arab Saudi yang merupakan kiblat umat Islam. Disana, muslim menjalankan ibadah sholat tarawih sebanyak 23 rakaat.
Namun, adanya Ijma tidak lantas membuat sholat tarawih 11 rakaat menjadi salah. Baik 23 rakaat maupun 11 rakaat, keduanya diperbolehkan dalam mengerjakan ibadah yang diutamakan pada bulan ramadhan.
Baca Juga: Bolehkah Sahur Jam 4? Penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Niat Puasa Ramadhan Saat Sahur