"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)
Sementara itu, tradisi takjil yang sangat populer di bulan puasa ini justru diartikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa, terutama makanan dan minuman manis yang disantap sebelum berlanjut ke menu utama.
Pengembangan makna dari takjil yang seharusnya bukan berarti makanan seperti yang dijelaskan di atas tadi, namun karena berbuka puasa identik dengan makanannya.
Demikianlah bukan berarti makanan, inilah istilah takjil dalam Bahasa Arab yang mempunyai makna ini dan arti takjil dalam Islam yang sesungguhnya.***