Contoh Kultum Ramadhan 7 Menit, Ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus Tantang Syafaat

- 27 Maret 2023, 11:29 WIB
Contoh Kultum Ramadhan 7 Menit, Ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus Tantang Syafaat
Contoh Kultum Ramadhan 7 Menit, Ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus Tantang Syafaat /Maria Nofianti /

Dalam memulai ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus terlihat mengawali ceramahnya dengan membacakan QS At-Taubah ayat 128-129.


“Allah Swt berfirman dalam QS At-Taubah ayat 128-129.


لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

“Beliau begitu penuh kasih dan penuh sayang, Nabi Muhammad saw mengatakan, ‘Sungguh Demi Allah, aku lebih menyayangi kalian daripada orang tua kalian daripada kalian aku bahkan lebih menyayangi kalian daripada kalian menyayangi diri kalian sendiri, tidak keliru dan tidak berlebihan bagaimana Nabi Muhammad saw mensifati kasih sayangnya kepada kita umat Nabi Muhammad saw.” jelas Ustadzah Halimah Alaydrus dalam ceramah nya. 

Baca Juga: 20 Contoh Ceramah Singkat Ramadhan, Tidak Membosankan dan Bismillah Mudah Dipahami Saat Menyimaknya

“Beliau tidak hanya menyayangi umatnya yang soleh dan solehah saja, tapi juga menyayangi umatnya yang banyak berbuat dosa, maka dari itu beliau selalu beristighfar untuk umat-umatnya, melaksanakan salat malam memohonkan ampun untuk umat-umatnya.”

“Aisyah pernah bercerita, suatu ketika ia pernah berbuat sesuatu sehingga menyenangkan Nabi Muhammad saw , beliau kemudian menengadahkan kedua tangan memohonkan kepada Allah, ‘Ya Allah ampunilah dosa-dosa Aisyah baik yang dahulu maupun yang akan datang, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi.’ Semasa hidupnya Baginda selalu mendoakan umatnya.”

“Maka dalam hidup ini, jika anda pernah terpuruk dalam dosa, ingin keluar darinya namun selalu terulang karena hawa nafsu, begitu melakukan perbuatan dosa anda langsung bertaubat namun setelahnya anda mengulanginya lagi, begitu seterusnya, entah anda, anak-anak anda atau saudara anda.”

“Jika anda melihat saudara-saudara anda sudah terlepas dari dosa besar, melangkah dengan ringan meninggalkan perbuatan dosa-dosanya. Maka belum tentu itu doa anda yang diijabah, namun doa nabi saw.”

Halaman:

Editor: Maria Nofianti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x