2. Mencari Bahan dan Referensi
Setelah memilih tema, khatib perlu mencari bahan dan referensi yang terpercaya. Al-Quran, hadits, kitab ulama, dan sumber-sumber kredibel lainnya dapat menjadi panduan dalam menyusun materi khutbah.
Sumber utama dari khutbah adalah Al Quran. Kemudian untuk mencari penguat dari ayat Quran tersebut, dapat mencuplik hadis. Pastikan yang disampaikan merupakan hadis asli dari sumber terpercaya dan bukan hadis maudhu atau palsu.
3. Menyusun Struktur Khutbah yang Jelas
Khutbah yang baik memiliki struktur yang jelas dan mudah dipahami. Struktur umum khutbah Jumat terdiri dari:
Muqoddimah: Membuka khutbah dengan pujian kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan doa untuk keselamatan umat.
Khutbah Pertama: Menyampaikan tema utama khutbah dengan penjelasan yang rinci dan contoh-contoh yang relevan.
Jeda: Memberikan waktu bagi jamaah untuk merenungkan isi khutbah pertama.
Khutbah Kedua: Menyampaikan nasihat dan pesan moral yang berkaitan dengan tema khutbah pertama.
Penutup: Mengakhiri khutbah dengan doa dan harapan baik bagi jamaah.
4. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Menarik
Perhatikan dan pertimbangkan latar belakang jemaah, termasuk latar belakang adat, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan dalam menggunakan bahasa. Bila salah, bisa jadi pesan yang disampaikan tidak dimengerti oleh jemaah.
Jangan lupa untuk menyampaikan khutbah dengan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan tingkat pendidikan jamaah.
Hindari penggunaan istilah-istilah yang rumit dan jaga agar penyampaiannya tidak monoton. Gunakan contoh, kisah, dan ilustrasi yang menarik untuk membuat khutbah lebih hidup dan berkesan. Bila perlu, penggunaan anekdot untuk membuat suasana lebih hidup.