Semesta, Film Dokumenter Garapan Nicholas Saputra yang Memiliki Pesan Mendalam

3 April 2021, 07:38 WIB
Film Semi Dokumenter Island of Faith atau Semesta /Tanakhir Films

PORTAL PURWOKERTO - Film Semesta bisa dikatakan sebagai film dokumenter yang memiliki misi mendalam.

Sang produser yang juga merupakan aktor ternama Nicholas Saputra berharap dengan adanya film ini masyarakat dapat lebih mencintai lingkungan.

Dengan latar belakang kekayaan ragam budaya, panorama, hingga alam, film ini sangat layak untuk ditonton.

Baca Juga: Fast & Furious: Hobbs & Shaw, Aksi Dua Jagoan Dari Lawan Menjadi Kawan

Jika anda ingin memberikan edukasi mengenai alam kepada anak, film Semesta merupakan film yang tepat untuk ditonton bersama keluarga.

Sebagai film dokumenter, semenjak awal film Semesta dirancang agar berbeda dengan film dokumenter lain.

Film ini imulai dengan melakukan riset mendalam dalam mencari 7 tokoh dalam film ini.

Baca Juga: Adu Gengsi Dua Perusahaan Otomotif dalam Film Ford vs Ferarri

Bukan hal yang mudah, terutama membuat tokoh dalam film documenter ini selain menceritakan kisah mereka, namun menginspirasi dan tetap tidak membosankan dalam durasi yang panjang.

Film Semesta ini merupakan film yang menjadi debut produksi dari Tanakhir Films. Meskipun merupakan debut, mereka sangat concern dengan narasi, visualisasi dan cerita yang hendak disampaikan dalam film.

Terdapat tujuh kumpulan cerita yang merupakan sebuah cerita nyata yang dialami oleh para tokohnya.

Baca Juga: Sinopsis Gundala, Film Pembuka Jagad Sinema Bumi Langit: Negeri Ini Butuh Patriot

Kisah pertama bermula di Bali, Tjokorda Raka Kerthyasa yang merupakan tokoh budaya yang bertempat di Ubud, Bali.

Sebagai pemuka agama, dia menjadikan hari raya Nyepi sebagai momentum bagi manusia melakukan jeda dan berkontemplasi dengan waktu dan alam untuk beregenerasi.

Kisah kedua berasal Kalimantan Barat, dari Agustinus Pius Inam, kepala dusun dari Sungai Utik. Sebagai kepala dusun, ia meminta agar penduduk desanya hidup dengan mengikuti tata cara adat dalam melestarikan hutan.

Baca Juga: Keluarga Cemara: Kisah Perjalanan Sebuah Keluarga Melewati Berbagai Rintangan Hidup

Kisah berikutnya dari Nusa Tenggara Timur, Romo Marselus Hasan. Seorang pemimpin agama Katolik yang menyerukan pesan kepada para jemaat agar berdamai dan menjaga kelestarian alam, utamanya sumber mata air.

Kisah keempat adalah Almina Kacili. Almina merupakan perempuan yang berusaha menjaga tradisi dan kearifan loKal “sasi” yang bertujuan untuk melindungi wilayah yang didiami dari eksploitasi alam, utamanya para nelayan yang menggunakan peralatan ilegal.

Kisah kelima adalah Muhammad Yusuf yang merupakan imam masjid di Desa Pameau Aceh. Ia adalah seorang pemuka agama Islam yang daerahnya menerapkan syariat Islam.

Baca Juga: Sinopsis Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Kisah keenam ada Iskandar Waworuntu yang hijrah dan kini hidup dengan mengandalkan sebidang tanah kering. Tanah tersebut diberi nama Bumi Langit.

Kisah ketujuh sekaligus akhir dari perjalanan Semes7a adalah cerita dari Soraya Cassandra yang merupakan petani kota pendiri dari Kebun Kumara, Jakarta.

Melalui film Semes7a, Nicholas ingin memberikan contoh mengenai bagaimana hidup secara harmoni bersama alam, menyelaraskan keseimbangan merupakan hal yang harus ditiru dan diterapkan.

Baca Juga: CGV Supermall Purwokerto Kembali Buka Hari Ini

Film dokumenter dengan durasi 88 menit patut ini untuk ditonton dengan keluarga dan mengajarkan anak mengenal alam.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler