Ternyata dia mendengar telepon berdering pada saat kejadian dan itulah yang membuatnya tersadar. Eun-Byeol mengakui dia memukul bahu Ro-Na bukan di kepala. Artinya, ada orang lain yang melukai Ro-Na. Mungkinkah orang yang sama yang mencabut steker di rumah sakit?
Kembali ke tempat Dan-Tae, Pimpinan berbicara dengan Ae-Gyo dan menanyakan kapan dia berhenti merokok. Ia pun mengakui bahwa Ae-Gyo berbeda dengan yang dia ingat. Dia memeriksa tato kupu-kupu juga, tetapi semuanya tampak beres.
Ae-Gyo menolak ajakannya dan meminta Dan-Tae untuk menahan diri. Segera terlihat jelas meskipun dia mencurigai ada sesuatu yang tidak beres.
Kembali ke tempat kerjanya, Dan-Tae melangkah lebih jauh dan memberi tahu Seo-Jin bahwa pernikahan ini hanyalah langkah pertama. Dia memecat semua pembantu rumah tangga dan sekarang. Tak hanya itu, untuk menengok Eun-Byeol pun kini Seo-Jin harus meminta izin. Tak cukup sampai di situ, Dan-Tae juga menginginkan Medical Center.
Ketika Seo-Jin menolak, Dan-Tae meraih gadis itu dan membawanya ke kamar rahasianya. Dengan cambuk di tangan, dia mulai memukulinya. Dia melempar surat-surat tentang kepemilikan saham dan mengunci Seo-Jin di ruang bawah tanah, Ia bersumpah Seo-Jin akan ia bebaskan ketika Seo-Jin mau menandatanganinya.
Yoon-Hee tiba di penjara dan menyerahkan surat cerai. Tak cuma itu, ia juga mengatakan kepadanya bahwa dia sebenarnya ayah Ro-Na juga. Dia mengatakan kepadanya untuk meminta maaf kepada Ro-Na atas apa yang telah dia lakukan dan pergi.
Sementara itu, Logan bertemu Ae-Gyo di luar Golden Real Estate saat dia mencoba mengamankan Lot 27. Dia menolak melakukannya dan berjanji untuk menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya.
Hanya saja, kata-kata yang dia gunakan mengingatkannya pada Su-Ryeon. Ae-Gyo kembali untuk melihat Dan-Tae, memamerkan kalung itu sembari bertanya langsung apakah dia Ro-Na.