Keesokan harinya saat di rumah sakit, Sikander mencoba merayu Kulfi untuk membatalkan pemeriksaan kesehatan dirinya, dengan alasan tidak memiliki uang.
Himmat pun ikut menjelaskan bahwa tes ini juga dilakukan dengan menggunakan uang darinya, setelah menjual perhiasan lamanya.
Sikander mulai memasuki ruang MRI, dia juga mencoba membujuk dokter untuk membatalkan namun ditolak olehnya.
Kulfi mengambil botol yang dipegang Sikander, dokter memerintahkan semua orang untuk menunggu di luar ruangan.
Tiba-tiba di luar ruangan Amyra berteriak ketika melihat darah yang keluar dari hidung dan telinga Kulfi, dia pun pingsan tak sadarkan diri.
Dokter menjelaskan bahwa hal ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat untuk mengencerkan darah.
Kulfi pun segera dibawa ke ruang gawat darurat, Sikander menyesali perbuatannya saat memberikan botol minumnya pada putrinya.
Sikander lalu mengiris pergelangan tangannya dan berteriak pada Dewa. Dia memohon agar putrinya diselamatkan, cukup dirinya saja yang harus menderita.