Network
Kedua mahasiswa ini kemudian kembali menemui teman-temannya yang tadi mengunjungi wisata Rowo Bayu.
“Langsung ke wisata Rowo Bayu. Di bawah tiang bendera itu ada bundaran bangunan. Teman-temannya sudah disitu. Ceritalah mahasiswa ini, bahwa dari atas dan ada desa. Namanya Desa Penari. Nah protes teman-temannya,” cerita Sudirman.
Teman-teman dua mahasiswa itu merasa aneh dan protes bahwa tidak ada desa di sekitar situs Rowo Bayu. Demi meyakinkan teman-temannya, kedua mahasiswa itu membuka bingkisan yang mereka bawa dari tadi.
Baca Juga: TRAGIS, Ayu Dijadikan Tumbal dalam KKN di Desa Penari, Anak Indigo Ungkap Kondisi Terakhirnya
“Ngga mungkin, ngga ada desa. Ini saya diberi oleh-oleh, ayo dibuka. Betapa terkejutnya, begitu dibuka ini ternyata, bukan lagi bungkus koran kertas. Tapi daun talas,” tambah Surdirman.
Isi bingkisan itu sangat mengejutkan keenam mahasiswa.
“Setelah dibuka isinya kepala kera Pak. baru dipotong. Si laki-lakinya langsung pingsan. Dalam beberapa hari, kemudian meninggal. Kemudian cewenya menyusul satu bulan kemudian.
Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa Rowobayu. Dan KKNnya tahun berapa, tanggal berapa semua tercatat,” tegas Sudirman dalam wawancara bersama Erick Thohir itu.
Baca Juga: Link Nonton Sianida The Series, Serial Kontroversial Aghniny Haque Sebelum Film KKN di Desa Penari
Bahkan Sudirman sang penjaga Rowo Bayu itu juga membawa lokasi sumur keramat yang terdapat di dekat situs Rowo Bayu. Erick Thohir mengatakan akan melakukan kunjungan ke situs tersebut.
