Seorang musisi asal Banyuwangi bernama Muhammad Arief yang melihat situasi sengsara yang dialamai masyarakat di sekitarnya kemudian menciptakan lagu Genjer-Genjer.
Di era pemerintahan Soekarno, Genjer-Genjer adalah lagu populer sebagaimana lagu-lagu populer lain yang seangkatan.
Bahkan di berbagai kesempatan, Genjer-Genjer sering dinyanyikan musisi-musisi ternama ibukota di lingkungan istana.
Akan tetapi, ketika rezim Orde Baru berkuasa, lagu ini ramai disebut-sebut sebagai lagu “kebangsaan” organisasi berlambang palu-arit itu
Lagu Genjer-Genjer masih dianggap lagu PKI jauh setelah peristiwa G30S PKI. Bahkan ketika Orde Baru jatuh di tahun 1998, lagu ini masih saja suram.
Genjer-Genjer dikaitkan dengan PKI karena penciptanya berkeinginan untuk bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra.
Lekra yang berfungsi sebagai lembaga kebudayaan ini masih berhubungan dengan PKI. Beberapa menyebutkan makna PKI tidak bisa lepas dengan lagu Genjer-Genjer.
Bait-bait lagu Genjer-Genjer dianggap memiliki makna ganda yang memiliki kedekatan dengan PKI.
Berikut lirik lagu Genjer-Genjer dalam Bahasa Indonesia karya Muhammad Arief: