Mereka telah tampil dalam beberapa acara yang bertujuan untuk mempromosikan keberagaman dan inklusi, serta mendukung organisasi dan kampanye yang berjuang untuk hak-hak LGBT.
Pada tahun 2016, Coldplay melakukan konser di Brussels dan mengibarkan bendera pelangi sebagai simbol dukungan terhadap korban penembakan di klub malam gay di Orlando, Florida. Diketahui bahwa bendera pelangi sering dikaitkan dengan gerakan LGBT.
Selain itu, mereka juga mendukung proyek amal yang memperjuangkan kesetaraan hak LGBT. Sebagai contoh, pada tahun 2019, mereka menyumbangkan sejumlah dana kepada sebuah organisasi di Australia yang berkomitmen untuk mengatasi diskriminasi dan pelecehan terhadap komunitas LGBT.
Baca Juga: Konser Coldplay Ditolak PA 212 Gegara Dukung LGBT, Netizen: Nunggu Mereka Nyanyi Disini Lama
Meskipun tidak secara eksplisit mengidentifikasi diri mereka sebagai band yang berfokus pada LGBT, Coldplay telah menunjukkan dukungan dan kesadaran terhadap isu-isu LGBT melalui tindakan mereka.
Penggemar Coldplay
Terlepas dari isu dan kabar viral yang beredar mengenai alasan Coldplay ditolak, Coldplay adalah salah satu band paling populer dan sukses di dunia.
Mereka memiliki basis penggemar yang besar dan mendapatkan kesuksesan komersial yang signifikan.
Album debut mereka, "Parachutes" yang dirilis pada tahun 2000, mendapatkan sambutan positif dan menghasilkan hit seperti "Yellow" dan "Trouble". Kemudian, album-album mereka yang dirilis setelahnya seperti "A Rush of Blood to the Head" (2002), "X&Y" (2005), dan "Viva la Vida or Death and All His Friends" (2008) juga mendapatkan kesuksesan yang besar di pasaran.