PORTAL PURWOKERTO - Empat bungkus Indomie ditemukan di sisi jalan ketika pasukan pasukan Luhansk (LPR) menyisir Desa Troitskoye.
Unggahan akun Twitter Jatosint Sabtu, 28 Mei 2022 tersebut menarik perhatian. Pasalnya, bukan hanya satu bungkus Indomie yang ditemukan, namun empat buah bungkus Indomie.
Menariknya lagi, dalam akun tersebut menyebutkan bahwa menurut RIA Novosti, sebuah agensi berita Rusia hal ini merupakan salah satu indikasi penting adanya tanda pasukan bayaran asing di sana.
Baca Juga: Dukung Garuda Muda, Cek Jadwal Tanding Timnas Indonesia U 19 di Turnamen Toulon 2022
Lokasi penemuan empat bungkus Indomie tersebut adalah bekas maskar pasukan Rusia. Kini lokasi tersebut berada di bawah komandi LPR yang pro Rusia.
Dalam video yang diunggah juga ditemukan bekas-bekas kardus dan bungkus berbagai produk dari luar negeri yang disebut tidak dijual di Ukraina.
Misalnya cereal bar Jordan Frusli asal Inggris dan XMire Blue Line berupa bahan pangan darurat yang biasa digunakan pasukan militer dan fasilitas medis di luar Ukraina.
Empat bungkus Indomie yang ditemukan tersebut bertuliskan Mie Goreng Hot and Spicy, dan di bagian bawah tertulis mie goreng pedas dengan ukuran lebih kecil.
Belum dapat dipastikan apakah empat bungkus Indomie tersebut benar diproduksi oleh pabrik di Indonesia.
Pasalnya, di Indonesia Indomie tersebut dijual dengan nama Mie Goreng Pedas, tanpa ada tambahan tulisan Hot and Spicy.
Baca Juga: Bikin Ngeri, Ular Sebesar Lengan Masuk Ruang Mesin Mobil
Karena merupakan makanan yang cukup populer di dunia, Indomie memiliki beberapa pabrik di luar negeri.
Diantaranya adalah pabrik di Asia, Afrika dan ternyata juga ada di Eropa. Pabrik Indomie di luar Indonesia terdapat di Serbia, Nigeria, Arab Saudi, Mesir, Nigeria, Sudah, Etiopia, Kenya, Yaman dan Turki.
Desa Troitskoye tempat ditemukannya bungkus Indomie tersebut awalnya adalah markas pasukan Ukraina.
Namun pasukan Luhansk (LPR) alias pasukan yang telah mendeklarasikan diri bebas dari Ukraina sejak 2014 dan pro kepada Rusia ini merebut desa tersebut.
Pihak LPR yang merebut tempat tersebut menyatakan bukti empat bungkus Indomie tersebut merupakan salah satu indikasi adanya tentara bayaran asing yang turut dalam pasukan Ukraina.
Alasannya, Indomie tersebut tidak dijual di Ukraina sehingga ada kemungkinan merupakan produk yang dibawa oleh tentara bayaran asing tersebut.
Namun hingga kini belum diketahui apakah Indomie tersebut memang diproduksi di Indonesia atau diproduksi di pabrik Indomie lainnya di negara lain.
Empat bungkus Indomie yang ditemukan di Desa Troitskoye tersebut memiliki kode produksi CKR B3 31 03 yang menunjukkan tempat produksi Indomie yang merupakan bagian dari perusahaan Indofood.***