Pemimpin Oposisi Korea Ditikam, Ternyata oleh Pria Bermarga Kim Berusia 67 Tahun

4 Januari 2024, 12:18 WIB
Lee Jae-myung /

PORTAL PURWOKERTO - Pemimpin oposisi Republik Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam di bagian leher pada Selasa pagi, 2 Januari 2024. 

Lee yang merupakan pemimpin partai oposisi utama, Partai Demokrat (DP), sebelumnya melakukan tur ke Busan pada hari Selasa, 2 Januari 2024.

Lee yang berada di lokasi bandara baru di lepas pantai Busan tepatnya di Pulau Gadeok, ditikam oleh seorang pria sekitar pukul 10.27 waktu setempat saat setelah berbicara dengan para wartawan.

 

Serangan itu dilakukan oleh Kim, yang berusia 67 tahun. Usai serangan, Kim segera diringkus oleh pihak berwajib. 

Kim mendekati Lee dengan cara berpura-pura hendak meminta tanda tangan Lee. Bukan meminta tandatangan, Kim mengeluarkan pisau dan menusuk bagian leher Lee.

Lee menderita cedera pada pembuluh darah lehernya, dan segera diterbangkan dengan helikopter dari Busan ke Seoul pada saat itu juga.

"Lee ditikam di vena jugularis dan menjalani operasi rekonstruksi pembuluh darah, termasuk pengangkatan bekuan darah," ujar Anggota Parlemen Kwon Chil-seung, juru bicara partai PD dalam konferensi pers Selasa, 2 Januari 2024.

Lee dipindahkan ke bangsal umum Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul pada Rabu sore, 3 Januari 2024 dari unit perawatan intensif (ICU), tempat dia dirawat di rumah sakit sejak menjalani operasi dua jam pada hari sebelumnya.

“Ketua Lee berada di ICU, dan kunjungan hanya diperbolehkan untuk anggota keluarga," ujar Park Sung-joon, juru bicara partai PD lainnya. Ia juga menambahkan bahwa bahkan anggota pimpinan partai pun tidak dapat bertemu Lee.

Pelaku Ditahan Polisi di Lokasi Kejadian

Lee Jae-myung mengalami luka selebar 1 sentimeter dan masih sadar ketika paramedis tiba di lokasi kejadian. Menurut otoritas darurat yang tiba pertama, luka yang dialami Lee dianggap tidak mengancam nyawa.

Lee dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan di Busan selatan dengan helikopter sekitar 20 menit setelah penikaman. Setelah menerima perawatan darurat di Busan, dia diterbangkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul sekitar jam 1 siang untuk menjalani operasi.

Menurut Partai Demokrat Korea, Lee mengalami cedera pada vena jugularis, yang membuatnya berisiko mengalami pendarahan tambahan dan kemungkinan pendarahan

Pihak kepolisian sendiri telah memutuskan untuk mendakwa penyerang berusia 67 tahun bermarga Kim dengan percobaan pembunuhan. Saat diinterogasi, Kim mengaku dia telah "berusaha membunuh" Lee, menurut Polisi Metropolitan Busan.

Kim berjalan melewati kerumunan wartawan dan meminta tanda tangan Lee. Dia kemudian mengeluarkan pisau sepanjang 18 cm untuk menusuk leher pemimpin oposisi tersebut.

Kim mengenakan mahkota kertas biru yang dihiasi tulisan “Saya Lee Jae-myung” dalam bahasa Korea, dipasangkan dengan ikat kepala yang dikenakan oleh pendukung setia Lee, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disiarkan di YouTube oleh salah satu pengikut Lee.

Polisi mengungkapkan bukti tidak langsung yang menunjukkan adanya perencanaan, seperti pembelian dan modifikasi pisau gunung sepanjang 17 sentimeter yang ditikamkan ke Lee. Senjata tersebut dibeli secara online.

Badan Kepolisian Metropolitan Busan telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk secara resmi menangkap Kim atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Pihak kepolisian juga telah mengirim petugas untuk menggeledah kediaman Kim dan kantor makelar barang tak bergeraknya di pusat kota Asan. Mereka menyita PC, laptop, pengasah pisau, dan barang bukti lainnya sebagai bagian dari penyelidikan mereka. Fokusnya, menentukan motif terjadinya peristiwa tersebut.

Pada hari Rabu, 3 januari 2024 Badan Kepolisian Metropolitan Busan juga mengirim penyelidik ke kantor DP dan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa, untuk memastikan apakah Kim berafiliasi dengan partai politik mana pun.

Polisi menilai, penentuan apakah tersangka merupakan anggota partai menjadi faktor penting untuk menemukan motif pastinya.

Kim yang berusia 67 tahun ini diketahui mengikuti rencana tur Lee di kota-kota selatan, termasuk saat berkunjung ke Busan. Ia juga mengunjungi kota terdekat Ulsan.

Tanggapan Partai Politik

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol dan partai-partai saingannya dengan suara bulat menyatakan keprihatinan mendalam atas keselamatan Lee dan mengutuk serangan tersebut. Mereka menekankan bahwa kekerasan seperti itu tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun.

Serangan itu terjadi hanya 100 hari sebelum Korea Selatan mengadakan pemilihan parlemen pada bulan April 2024. Ketika PPP berupaya untuk mendapatkan kembali mayoritasnya dari Partai Demokrat.

Kedua partai mengurangi acara berskala besar dan jadwal lainnya, dan DP mendesak anggotanya untuk tidak membuat interpretasi politik atas serangan atau komentar mengenai tersangka.

“Para anggota, mohon jangan terpengaruh dan, selain mengungkapkan harapan untuk kesembuhan Lee, hindari membuat interpretasi politik atau menyebut tersangka sehubungan dengan insiden tersebut,” kata Rep. Hong Ik-pyo, ketua dewan DP, dalam sebuah pernyataan. pesan teks ke anggota partai.

Kepala polisi nasional Yoon Hee-keun berjanji untuk memperkuat perlindungan terhadap tokoh masyarakat.

Partai Demokrat tempat bernaungnya Lee mengeluarkan pernyataan yang menyebut serangan terhadap pemimpinnya sebagai "serangan terhadap demokrasi".

"Ini adalah tindakan teror terhadap pemimpin kami Lee Jae-myung dan ancaman mengerikan terhadap demokrasi," ujar juru bicara senior PD, Rep. Kwon Chil-seung dalam sebuah pernyataan.

Ketua Sementara Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Han Dong-hoon, senada dengan Yoon, dengan mengatakan bahwa serangan seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi dan berharap Lee segera pulih.

Lee Nak-yon, mantan pemimpin Partai Demokrat dan mantan perdana menteri, mengatakan dia “terkejut dan marah” dengan insiden tersebut.

Serangan Serupa Terhadap Politisi dan Diplomat di Korea

Mantan Presiden Park Geun-hye terluka dalam serangan pisau pada tahun 2006 ketika menjadi pemimpin Partai Nasional Besar yang konservatif. Serangan tersebut meninggalkan luka sepanjang 11 cm dari telinga hingga dagu bagian bawah.

Pada saat itu Park Geun-hye sedang berkampanye untuk calon walikota Seoul dari partainya, Partai Nasional Besar.

Pada tahun 2015, duta besar AS untuk Korea Selatan saat itu, Mark Lippert, disayat wajahnya dengan pisau cukur oleh seorang ekstremis politik berusia 55 tahun bernama Kim Ki-jong saat menghadiri acara di Seoul. Lippert mendapat 80 jahitan di wajah dan tangannya. Penyerang Lippert dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Pemimpin oposisi Korea ditikam, kondisi Lee Jae-myung saat ini stabil meskipun masih berada di ICU Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.***

Editor: Lasti Martina

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler