COVID-19 Masuki Gelombang Kedua di Jepang, Tingkat Bunuh Diri Naik 16 Persen, Didominasi Perempuan

- 20 Januari 2021, 05:21 WIB
Anak Muda Jepang Merayakan 'Coming of Age Day' di Bawah Bayang-Bayang COVID
Anak Muda Jepang Merayakan 'Coming of Age Day' di Bawah Bayang-Bayang COVID /Issei Kato/

PORTALPURWOKERTO – Dalam gelombang kedua pandemi COVID-19 yang terjadi di Jepang, terdapat peningkatan dalam jumlah angka bunuh diri, utamanya di antara kaum perempuan dan anak-anak.

Peningkatan angka bunuh diri ini tetap terjadi meskipun pemerintah Jepang telah berupaya memberikan bantuan dalam jumlah cukup besar.

Terhitung sejak bulan Juli hingga Oktober 2020, tingkat bunuh diri di Jepang meningkat sebesar 16%. Sebaliknya, pada periode Februari hingga Juni di tahun yang sama, tingkat bunuh diri mengalami penurunan sebesari 14%.

Baca Juga: Ternyata Warga Jepang, Kane Tanaka, Orang Tertua di Dunia, Berulang Tahun ke-118

Fakta ini dikemukakan dalam sebuah studi yang dilakukan di Hongkong University of Science and Technology dan Tokyo Metropolitan Institute of Gerontology.

Dilansir dari Reuters, peneliti dari study tersebut mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan pengaruh pada sisi psikologis masyarakat Jepang.

“Tak seperti dalam keadaan ekonomi normal, di pandemi kali ini, kesehatan mental masyarakat sangat terguncang, khususnya bagi anak-anak, remaja, dan perempuan, terutama ibu rumah tangga,” tuturnya.

Baca Juga: Keluar Masuk Banyumas Bawa Hasil Tes Rapid Antigen, Bagaimana Bagi Warga yang Tak Bawa Hasil Tes?

Pada mulanya, tingkat bunuh diri ini menurun di awal pandemi karena adanya subsidi dari pemerintah dalam bentuk bantuan tunai, pengurangan jam kerja, dan penutupan sekolah.

Namun, tatkala pandemi tak kunjung berakhir, angka ini tiba-tiba melonjak tajam. Angka bunuh diri pada wanita bahkan melambung sebanyak 37%.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x