Video Botol Bangladesh Viral Menjadi Akhir Kisah Biadab Ridoy Babo, Hukuman Berat Telah Menantinya

- 5 Juni 2021, 12:32 WIB
Ridoy Babo ditembak oleh polisi usai berusaha melarikan diri
Ridoy Babo ditembak oleh polisi usai berusaha melarikan diri /Nisa Hidayat/Portal Purwokerto/BDNews

PORTAL PURWOKERTO – Gemparnya jagad maya setelah video viral wanita Bangladesh yang digilir oleh 4 pria dan 1 wanita yang beredar di TikTok diharapkan menjadi akhir kisah kekejaman Ridoy Babo dan komplotan.

Korban disiksa secara tidak manusiawi dan bahkan memperlihatkan adegan rudapaksa oleh kelima orang pelaku tersebut.

Namun hanya beberapa jam usai video wanita Bangladesh yang digilir 4 pria dan 1 wanita tersebut viral, Kepolisian Assam telah menyebarkan foto pelaku dan mengumumkan sebagai buronan.

Baca Juga: Link Video Viral TikTok Botol Bangladesh Ungkap Kekejaman Ridoy Babo, Jebak Korban Pakai Iming-Iming Pekerjaan

Tampaknya, pertemuan TikTok digunakan sebagai salah satu sumber atau cara untuk merekrut para gadis-gadis untuk diperdagangkan.

Seorang gadis remaja Bangladesh telah melaporkan diri ke kantor polisi Hatirjheel Dhaka terhadap 12 orang dari geng perdagangan manusia atau human trafficking.

Dia berhasil kembali ke rumah setelah 77 hari diperdagangkan ke India, di mana dia telah mengalami penyiksaan yang sangat tidak manusiawi.

Baca Juga: Update Kasus Ridoy Babo Video Bangladesh, Ternyata Anggota Jaringan Perdagangan Manusia yang Menarget Wanita

Polisi kemudian menemukan fakta bahwa 5 tersangka tinggal di negara itu lalu berhasil menangkap 3 dari mereka di daerah perbatasan Satkhira pada Selasa, 1 Juni 2021.

Melansir dari DhakaTribune, ketiga tersangka tersebut ternyata juga terkait dengan TikTok Ridoy Babo, yang berhasil ditangkap di India baru-baru ini.

Menurut Komisioner Deputi dari Divisi Tejgaon, Mohammad Shahidullah, komplotan mereka telah memperdagangkan lebih dari 1.500 perempuan dan anak perempuan ke negara tetangga.

Baca Juga: Video Viral Tiktok Botol dan Kisah Pilu Wanita Bangladesh Jadi Korban Human Traficking

Para penegak hukum telah mengintensifkan tindakan terhadap para pedagang manusia di Bangladesh setelah media India melaporkan penyiksaan seorang wanita Bangladesh oleh 5 orang.

Polisi India berhasil menangkap 5 orang tersangka human trafficking tersebut pada hari berikutnya.

Salah satu dari 5 tersangka adalah Ridoy Babo, dia yang mengatur pertemuan para anggota TikTok untuk memancing korbannya dan menyerahkan mereka kepada anggota jaringan di daerah perbatasan untuk dikirim ke India, di mana mereka akan dijadikan sarana perbudakan seks.

Baca Juga: Link Video Viral Bangladesh Beredar di Tiktok, Seorang Wanita Digilir 4 Pria dan 1 Wanita, Begini Faktanya

Ayah dari wanita itu mengajukan laporan ke kantor polisi Hatirjheel pada 27 Mei, setelah mengetahui cobaan berat yang dialami putrinya, dia menuduh Ridoy Babo dan lainnya sebagai pelaku.

Wanita tersebut menjelaskan bahwa dia mengenal Ridoy Babo di Jembatan Madhubagh di Hatirjheel pada tahun 2019.

Ridoy Babo mencoba memikat para wanita dengan dalih menjadikannya bintang di platform media sosial, populer di kalangan remaja, atau dengan menawarkan pekerjaan bergaji tinggi.

Baca Juga: Siapakah Ridoy Babo? Pelaku Kekerasan Seksual Wanita di Bangladesh Ini Ternyata Seorang Tiktoker

Dia menyelenggarakan “TikTok Hangout” yang dihadiri  hampir 80 orang di Adventure Land Park, Narayanganj pada Februari dan mengatur pesta biliar dengan 700-800 anak muda di Afrin Garden Resort di Gazipur pada September tahun lalu.

Shahidullah menambahkan, Ridoy Babo memperdagangkan wanita itu ke India setelah berpartisipasi dalam hangout TikTok di Lalon Shah Mazar, Kushtia pada 19 Februari tahun ini dengan bantuan anggota jaringan di Satkhira.

Di India, wanita itu ditahan di beberapa rumah di Anandapur, Bangaluru, di mana dia bertemu dengan beberapa wanita muda lainnya, termasuk wanita dari daerah Hatirjheel.

Baca Juga: Viral Video Wanita Bangladesh Digilir 4 Pria dan Satu Wanita, Pelaku Sudah Diamankan

Kemudian wanita itu dikirim ke salah satu hotel di Chennai, setelah beberapa hari. Dia menjadi sasaran pelecehan fisik dan seksual yang tidak manusiawi selama 10 hari.

Anggota geng itu mengoleskan obat penenang padanya dan memaksa dirinya untuk mengirim gambar telanjang kepada salah satu anggota keluarganya.

Dia akhirnya berhasil melarikan diri dari penangkaran bersama dengan dua wanita Bangladesh lainnya dengan bantuan wanita dari Hatirjheel dan kembali ke Bangladesh setelah 77 hari.

Baca Juga: Video Asusila di Bali 59 Detik Viral di Twitter dan Bikin Geger, Lokasi Villa Masih Ditelusuri

Salah satu dari trio yang ditangkap pada Selasa, Mehedi Hasan Babu, telah terlibat dalam perdagangan manusia selama sekitar 6-7 tahun.

“Dia mengakui bahwa dia telah memperdagangkan lebih dari 1.000 wanita, termasuk yang selamat dalam kasus ini”, kata Shahidullah.

Sementara, tersangka lainnya mengaku telah memperdagangkan lebih dari 500 wanita dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Siapa Bule Pemain Video Mesum Viral di Bali? Ternyata Begini Faktanya

Nomor ponsel India milik Ridoy dan komplotannya ditemukan di ponsel dan buku harian yang disita dari Mehedi Hasan Babu.

Nomor kartu 'Aadhaar' dari wanita yang disiksa di Bengaluru dan nama-nama sejumlah besar korban yang diperdagangkan ke India serta rincian orang-orang yang terlibat dalam perdagangan manusia juga berhasil ditemukan.

Mereka tidak memiliki dokumen yang sah untuk bepergian ke India. Mereka melintasi perbatasan India, dan menggunakan kartu 'Aadhaar' agar mudah berkeliaran sebagai warga negara India.

Baca Juga: Bali Viral Lagi Usai Beredar Video Mesum 4 Bule dan Diduga Satu Warga Lokal, Menyebar ke Tiktok dan Twitter

Hukuman berat kini telah menanti Ridoy Babo dan komplotannya, sebuah akhir kisah rayuan maut yang menjerat wanita belia yang mudah tergiur ketenaran.

Kasus ini menjadi sorotan dunia, kejahatan yang telah dilakukan oleh kelompok ini sudah selayaknya apa yang dilakukan penjahat perang.***

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto

Sumber: DhakaTribune


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah