Data Credit Suisse Dikabarkan Bocor, Transaksi Miliaran Dollar Penjahat dan Maling Uang Rakyat Terungkap

- 22 Februari 2022, 15:09 WIB
Data Credit Suisse Dikabarkan Bocor, Transaksi Miliaran Dollar Terungkap
Data Credit Suisse Dikabarkan Bocor, Transaksi Miliaran Dollar Terungkap /Pexels/Joslyn Pickens/

PORTAL PURWOKERTO - Data yang bocor di lebih dari 18.000 rekening menunjukkan bahwa bank Swiss melewatkan atau mengabaikan tanda bahaya.

Data nama klien bank Swiss adalah salah satu rahasia di dunia yang paling dijaga dengan ketat, merek melindungi identitas beberapa orang orang terkaya di dunia dan memberi petunjuk tentang bagaimana cara mereka mengumpulkan kekayaan.

Kebocoran data yang luar biasa dari Credit Suisse, mengungkap bagaimana bank tersebut menyimpan ratusan juta dolar untuk kepala negara, pejabat intelijen, pengusaha yang dikenai sanksi, dan pelaku pelanggaran hak asasi manusia, dan banyak lainnya.

Seorang pengungkap fakta membocorkan data lebih dari 18.000 rekening bank, yang secara kolektif memiliki lebih dari 100 miliar dolar, ke surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung.

Baca Juga: Hasil Survey PBB: 75 Persen Inginkan Pelarangan Plastik Sekali Pakai

Surat kabar itu membagikan data tersebut kepada kelompok jurnalisme nirlaba, Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir, dan 46 organisasi berita lainnya di seluruh dunia, termasuk The New York Times.

Data tersebut mencakup rekening yang dibuka dari tahun 1940-an hingga tahun 2010-an, akan tetapi untuk pengoprasian bukan operasi bank saat ini.

Di antara orang-orang yang terdaftar sebagai pemegang sejumlah jutaan dolar dalam rekening Credit Suisse adalah Raja Abdullah II dari Yordania dan dua putra mantan orang kuat Mesir Hosni Mubarak.

Pemegang rekening lainnya termasuk putra seorang kepala intelijen Pakistan yang membantu menyalurkan miliaran dolar dari Amerika Serikat dan negara-negara lain ke mujahidin di Afghanistan pada 1980-an, dan pejabat Venezuela yang terjerat dalam skandal korupsi yang sudah berlangsung lama.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x