Network
PORTAL PURWOKERTO - Media di Swiss turut memberitakan penemuan anak sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril di Bendungan Engelhade, Swiss.
Setidaknya terpantau tiga media Swiss yang memberitakan penemuan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz, pada Kamis,9 Juni malam.
Emmeril Kahn Mumtadz yang hilang di Sungai Aare, Bern, pada Kamis, 29 Mei 2022, akhirnya ditemukan Rabu, 8 Juni pagi waktu setempat. Penemuan jasad Eril turut menjadi perhatian bagi media Swiss.
Ketiga media Swiss, Bernerzeitung, 20min, dan Nau memberitakan laporan forensik dari Kepolisian Bern.
Baca Juga: Apa Instagram Adik Eril, Camillia Laetitia Azzahra? Masihkan Bisa Diakses? Bikin Penasaran Publik
Situs berita Bernerzeitung menyebutkan pencarian putra seorang gubernur Indonesia yang hilang di Aare sejak akhir Mei lalu, berakhir menyedihkan pada Rabu.
"Seperti dilaporkan oleh polisi wilayah, layanan darurat menemukan mayat tak bernyawa mengambang di cekungan luapan di bendungan Engehalde," tulis situs Bernerzeitung.
Dalam pemberitaan mereka, nama Emmeril Kahn Mumtadz maupun Ridwan Kamil sama sekali tidak disebutkan.
Serupa dengan situs Bernerzeitung, situs 20min juga tidak menyebutkan nama Emmeril Kahn Mumtadz dalam artikel mereka.
Baca Juga: Penampakan Bendungan Engehalde Bern Swiss, Tempat Ditemukannya Jasad Eril Anak Ridwan Kamil
Situs 20min mengawali pemberitaan dengan informasi penemuan jasad seorang pria yang ditemukan di dalam air di cekungan bendungan Engehalde di Bern.
"Jasad tersebut adalah putra Gubernur Indonesia Ridwan Kamil," tulis 20min.
Situs 20min menyertakan poster pencarian Emmeril Kahn Mumtadz dengan wajah yang telah dikaburkan dalam artikel tersebut.
Sementara itu Nau memberitakan Eril sebagai putra calon presiden Indonesia.
"Putra seorang calon presiden Indonesia yang dilaporkan hilang setelah ditemukannya Aare swim," tulis Nau.
Nau selanjutnya menyebutkan hasil penyelidikan forensik yang telah dilakukan.
"Penyelidikan forensik menunjukkan bahwa orang yang meninggal itu adalah Emmeril Kahn Mumtadz yang berusia 23 tahun, yang telah hilang sejak 26 Mei. Saat itu dia pergi berenang di sungai dan mengalami keadaan darurat, " tulis Nau
Lebih lanjut, Nau menuliskan bahwa timbul kemarahan yang sangat besar di Indonesia setelah tragedi itu.
Ketiga media tersebut juga mengungkapkan bahwa sejak Eril hilang, otoritas Swiss melakukan tindakan pencarian intensif baik di darat maupun dari air serta berbagai layanan darurat.
Juga disebutkan berbagai metode pencarian yang digunakan, yaitu drone, perahu, penyelam, dan anjing polisi.
Penyelidikan atas kecelakaan itu telah diselesaikan oleh pihak Kepolisian setempat.
Demikian pemberitaan media Swiss atas penemuan Emmeril Kahn Mumtadz di Engehalde.***
