Perceraiannya dengan sang suami membuat Putri Margaret mengalami masalah mental. Meski bercerai, keduanya tetap berteman.
Pada bulan Oktober 1978, kesehatan Margaret kembali memburuk saat ia didiagnosis menderita pneumonia di Tuvalu, di Pasifik Selatan. Dia berhasil melewatinya setelah diterbangkan ke rumah sakit Australia.
Kebiasaan merokoknya, membuat Putri Margaret harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru. Kedua anak dan mantan suaminya sempat khawatir dengan masalah ini.
Mantan Margaret, Lord Snowdon mengatakan kepada wartawan, “Saya sangat lega bahwa semuanya berjalan baik-baik saja dan itu bukan sesuatu yang serius”.
Baca Juga: Apa Itu Venetian Ceruse? Riasan Ratu Elisabeth I yang Berbahaya, Ini Aturan Make Up Kerajaan Inggris
Meski sudah menjalani pengangkatan sebagian paru-paru, Putri Margaret tetap merokok. Dia menolak untuk tunduk pada tekanan dari dokter dan anggota keluarganya untuk membuang rokok.
Namun, dilaporkan dia mengurangi menjadi 30 sehari, bukan 60. Dan berbulan-bulan kemudian, masih awal 60-an, sang putri dirawat di rumah sakit dengan serangan pneumonia.
Puncak kesehatannya yang memburuk terjadi pada tahun 1998, sang putri terkena stroke ringan saat libuan di Pulau Mustique yang terletak di Kepulauan Karibia.
Setahun kemudian, kaki Putri Margaret tersiram air panas dengan sangat parah di bak mandi air panas yang mendidih.
Dia menderita luka bakar yang mengerikan dalam kecelakaan itu, yang membuatnya bergantung pada dukungan untuk berjalan. Bahkan sempat memakai kursi roda.