Pemimpin Oposisi Korea Ditikam, Ternyata oleh Pria Bermarga Kim Berusia 67 Tahun

- 4 Januari 2024, 12:18 WIB
Lee Jae-myung
Lee Jae-myung /

“Ketua Lee berada di ICU, dan kunjungan hanya diperbolehkan untuk anggota keluarga," ujar Park Sung-joon, juru bicara partai PD lainnya. Ia juga menambahkan bahwa bahkan anggota pimpinan partai pun tidak dapat bertemu Lee.

Pelaku Ditahan Polisi di Lokasi Kejadian

Lee Jae-myung mengalami luka selebar 1 sentimeter dan masih sadar ketika paramedis tiba di lokasi kejadian. Menurut otoritas darurat yang tiba pertama, luka yang dialami Lee dianggap tidak mengancam nyawa.

Lee dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan di Busan selatan dengan helikopter sekitar 20 menit setelah penikaman. Setelah menerima perawatan darurat di Busan, dia diterbangkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul sekitar jam 1 siang untuk menjalani operasi.

Menurut Partai Demokrat Korea, Lee mengalami cedera pada vena jugularis, yang membuatnya berisiko mengalami pendarahan tambahan dan kemungkinan pendarahan

Pihak kepolisian sendiri telah memutuskan untuk mendakwa penyerang berusia 67 tahun bermarga Kim dengan percobaan pembunuhan. Saat diinterogasi, Kim mengaku dia telah "berusaha membunuh" Lee, menurut Polisi Metropolitan Busan.

Kim berjalan melewati kerumunan wartawan dan meminta tanda tangan Lee. Dia kemudian mengeluarkan pisau sepanjang 18 cm untuk menusuk leher pemimpin oposisi tersebut.

Kim mengenakan mahkota kertas biru yang dihiasi tulisan “Saya Lee Jae-myung” dalam bahasa Korea, dipasangkan dengan ikat kepala yang dikenakan oleh pendukung setia Lee, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disiarkan di YouTube oleh salah satu pengikut Lee.

Polisi mengungkapkan bukti tidak langsung yang menunjukkan adanya perencanaan, seperti pembelian dan modifikasi pisau gunung sepanjang 17 sentimeter yang ditikamkan ke Lee. Senjata tersebut dibeli secara online.

Badan Kepolisian Metropolitan Busan telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk secara resmi menangkap Kim atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Pihak kepolisian juga telah mengirim petugas untuk menggeledah kediaman Kim dan kantor makelar barang tak bergeraknya di pusat kota Asan. Mereka menyita PC, laptop, pengasah pisau, dan barang bukti lainnya sebagai bagian dari penyelidikan mereka. Fokusnya, menentukan motif terjadinya peristiwa tersebut.

Halaman:

Editor: Lasti Martina

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah