PORTAL PURWOKERTO - Viral, Jembatan Suramadu goyang akibat Gempa Tuban 6,5 Magnitudo yang terjadi 22 Maret 2024, 3 RS rusak dan BMKG Tuban sebut terjadi 78 kali gempa susulan.
Jembatan Bergoyang
Sebuah video merekam dampak gempa Tuban yang terjadi pada Jumat siang, 22 Maret 2024 di bawah laut yang kemudian diikuti oleh beberapa gempa susulan.
Dalam video berdurasi beberapa detik itu menunjukkan jembatan yang nampak bergoyang karena kekuatan gempa. Beberapa kendaraan seperti mobil, motor dan truk terpaksa berhenti sejenak.
Baca Juga: Gempa Tuban M6,1 Guncang hingga Gresik Jawa Timur Hari Ini, 22 Maret 2024, Berpotensi Tsunami?
Pengendara yang panik juga tampak keluar dari dari kendaraannya, namun dari arah sebaliknya, beberapa kendaraan tetap melaku karena berada di tengah jembatan.
Gempa Tuban 22 Maret 2024
Sebelumnya, terjadi gempa yang berpusat di tengah laut yang jaraknya 132 km sebelah timur laut Kota Tuban dengan kekuatan 6 magnitudo. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km dengan titik koordinat 5.74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT).
Gempa besar yang tercatat BMKG tersebut membuat terjadi beberapa gempa susulan yang berpusat di laut pada beberapa wilayah di Pulau Jawa:
Baca Juga: Seberapa Ngeri Gempa Megathrust? Ini Riwayat Gempa Megathrust di Indonesia
- 152 kilometer timur laut Rembang
- 153 kilometer barat laut Lamongan
- 175 kilometer barat laut Surabaya
- 612 kilometer timur laut Jakarta
Akibat getaran gempa besar di Tuban ini dirasakan oleh beberapa masyarakat di tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Tidak Berpotensi Tsunami
Meski tidak berpotensi tsunami, gempa yang disebabkan gerakan sesar aktif Pulau Jawa tersebut membuat tiga bangunan rumah sakit rusak yakni RSUD dr Soewandi, RS Jiwa Menur dan RS Universitas Airlangga.
Bahkan BMKG Tuban mencatat setelah gempa besar pertama, terjadi lagi 78 kali gempa susulan hingga Jumat malam sekitar pukul 19.42 WIB.
"Sampai saat ini masih ada gempa susulan dan tercatat 78 kali gempa susulan sampai jam 19:42 WIB," jelas Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama, seperti yang dikutip dari Antaranews.***