Ngaji Rebo Wekasan, Berawal dari Tradisi Walisongo Dalam Menjalankan Dakwahnya di Tanah Jawa

- 5 Oktober 2021, 20:22 WIB
ilustrasi mengaji. Ngaji Rebo Wekasan, Berawal dari Tradisi Walisongo Dalam Menjalankan Dakwahnya di Tanah Jawa
ilustrasi mengaji. Ngaji Rebo Wekasan, Berawal dari Tradisi Walisongo Dalam Menjalankan Dakwahnya di Tanah Jawa /istimewa
 
PORTAL PURWOKERTO - Ngaji Rebo Wekasan di tahun 2021 jatuh pada 6 Oktober 2021.
 
Banyak sekali pertanyaan seputar apa itu Rebo Wekasan, disini akan dijelaskan agar bisa dipahami.
 
Masyarakat Jawa mengadakan perayaan khususnya menjelang memasuki bulan Maulid atau Mulud atau Rabbiul Awal yang dinamakan dengan Rebo Wekasan.
 
 
Rebo Wekasan merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun khususnya oleh masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan masih banyak lainnya.
 
Tradisi Rebo Wekasan dengan melaksanakan puasa yang dilakukan pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar saat menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
 
Sebagian masyarakat percaya bahwa Rabu terakhir di bulan Safar merupakan hari yang sial.
 
Oleh sebab itu mereka berpuasa.
Puasa Rebo Wekasan adalah untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam bencana dan marabahaya. Puasa ini sering dikenal sebagai puasa tolak bala.
 
 
Di sisi lain, mengutip dari tanya jawab agama di situs tebuireng.online, Rabu Wekasan digunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
 
Ritual yang dilakukan saat Rebo Wekasan seperti menegakan sholat berjamaah, berdoa untuk keselamatan, bersedekah, bersilaturahmi hingga berbuat baik kepada sesama.
 
Rebo Wekasan bukan merupakan salah satu syariat dalam Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
 
Karena itu melaksanakan puasa jika diniatkan untuk Rebo Wekasan merupakan hal yang tidak diperbolehkan oleh sebagian ulama untuk dilakukan karena tidak ada dalam ajaran agama Islam.
 
 
Namun, umat muslim dianjurkan untuk dapat melakukan ibadah dengan sholat sunnah mutlaq atau sholat hajat yang telah disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengharap perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
 
Sholat mutlaq merupakan sholat sunnah yang dapat dilakukan tanpa memerlukan waktu tertentu yang artinya dapat dilaksanakan kapan pun dan memiliki jumlah rakaat terbatas.
 
Sholat mutlaq ini termasuk sholat sunnah yang lebih diutamakan untuk dikerjakan di rumah daripada di masjid.
 
 
Sementara itu, sholat hajat merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan untuk memenuhi hajat tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Sholat hajat dapat dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
 
Setelah melaksanakan kedua ibadah tersebut, umat muslim dalam memanjatkan doa sapu jagat atau doa tolak bala kepada Allah SWT. 
 
Demikian ulasan singkat mengenai tujuan Rebo Wekasan yang merupakan salah satu tradisi masyarakat pulau Jawa.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x