PORTALPURWOKERTO - Merapi tak pernah ingkar janji artinya apa? Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui maksud merapi tak pernah ingkar janji untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Kalimat Merapi tak pernah ingkar janji menjadi salah satu yang populer ketika Gunung Merapi mengalami erupsi, seperti yang terjadi pada Sabtu 11 Maret 2023. Tagar Merapi tak pernah ingkar janji pun selalu populer.
Bahkan karena populer, Merapi tak pernah ingkar janji ini juga merupakan salah satu judul video dokumenter yang memenangkan lomba gelaran BNPB beberapa tahun silam.
Baca Juga: Magma Indonesia, Data Status Gunung Merapi dan Gunung Semeru yang Kini Siaga Level 3
Lirik Lagu Merapi Tak Pernah Ingkar Janji
Salah satu grup musik Indonesia, Rubah di Selatan juga mengabadikan kalimat legenda Merapi tak pernah ingkar janji dalam lagunya, berikut liriknya:
Tur yo ora pengen dikalahke
Nangin mesti tekan janjine
Mung nyuwun pangapura
Mergo ngalang-alangi dalan sing bakal
Sing bakal tak lewati
Kuterikat aksara indahkan setiap bahasamu
Kulantunkan tutur agung laraskan pijakanku
Telusurmu perlihatkan fananya duniawi
Dan kini engkau tepat dipenuhi semua janji
(Semua janji)
Laramu menyala menikam yang kelam
(Kuterpikat paras anggun)
(Ho oo)
(Kuterpikat aksara indahmu)
(Ho oo)
(Kulantunkan tutur agung)
(Ho oo oo)
Kuterikat aksara indahkan setiap bahasamu
Kulantunkan tutur agung laraskan pijakanku
Kuterpikat paras anggun megahnya nuansamu
Kuterikat aksara indahkan setiap bahasamu
Kulantunkan tutur agung laraskan pijakanku
Kuterpikat
(Aa aa aa aa)
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmi ning kidung
Sinuba sinukarto
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung
Kang tumrap ing tanah Jawa
Agama agaming aji
Arti Merapi Tak Pernah Ingkar Janji
Maksud dari kalimat Merapi tak pernah ingkar janji adalah konsistensi letusan Merapi sejak berabad-abad silam sudah ada dan akan selalu ada hingga di masa yang akan datang. Adapun Gunung Merapi sendiri sudah tercatat letusannya sejak abad ke 17 silam.
Dikutip dari laman resmi ESDM,sejarah letusan G. Merapi secara tertulis mulai tercatat sejak awal masa kolonial Belanda sekitar abad ke-17. Letusan sebelumnya tidak tercatat secara jelas. Sedangkan letusan-letusan besar yang terjadi pada mas sebelum periode Merapi baru, hanya didasarkan pada penentuan waktu relatif. Secara umum, letusan G. Merapi dapat dirangkum sebagai berikut :
- Pada periode 3000 - 250 tahun yang lalu tercatat lebih kurang 33 kali letusan, dimana 7 diantaranya merupakan letusan besar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun (Andreastuti dkk, 2000).
- Pada periode Merapi baru telah terjadi beberapa kali letusan besar yaitu abad ke-19 (tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan abad ke-20 yaitu 1930-1931. Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad ke-20, dimana awan panas mencapai 20 km dari puncak. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun (Newhall, 2000).