PORTAL PURWOKERTO - Kabar terhangat terkait Final Piala AFF 2020 adalah mengenai dilarangnya empat pemain Timnas Indonesia tampil di lapangan, karena melanggar aturan bubble.
Keempat pemain yang dilarang tampil pada final leg kedua Piala AFF 2020 (2021) melawan Thailand di Stadion National, Singapura, adalah Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho.
Perlu diketahui bahwa Elkan dan Rizky Ridho andalan Indonesia di lini belakang, padahal final leg kedua ini Indonesia harus berjuang keras untuk menggempur Thailand mengingat kekalahan telak di leg pertama oleh Thailand dengan skor 0-4.
Apa sih aturan Bubble? Sistem bubble to bubble yakni klub-klub yang berpartisipasi di Liga atau turnamen tidak boleh keluar dari zona yang telah ditentukan. Misalnya hanya dari hotel dan Stadion selama kompetisi berlangsung di setiap serinya.
Sistem bubble to bubble diterapkan agar jalannya kompetisi tetap aman dari penyebaran Covid-19.
Sanksi pelanggaran sistem bubble misalnya dengan tidak bisa masuk ke stadion, harus diperiksa dan dikarantina terlebih dahulu sesuai standar aturan prokes.
Keputusan pelarangan tampil 4 pemain Timnas Indonesia ini disampaikan Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei, dengan mengirimkan email kepada PSSI pada Jumat 31 Desember 2021.
Tentu saja hal ini sangat mengecewakan Sekjen PSSI Yunus Nusi akan keputusan Pemerintah Singapura itu.
Terlebih larangan bermain diberikan kepada empat pemain saat Timnas Indonesia sedang berusaha membalikkan keadaan kekalahan 0-4 dari Thailand di final Piala AFF.
"Memang benar empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu, tapi pihaknya sudah membayar denda dan sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam rilis resmi PSSI, Sabtu, 1 Januari 2021.
Kejanggalan yang lain perihal keputusan Pemerintah Singapura itu adalah kenapa Elkan Baggott dan Rizky Ridho bisa memperkuat Timnas Indonesia saat laga final leg 1 Piala AFF melawan Thailand, Rabu, 29 Desember 2021.
"Ini juga email tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan email. Terus dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan," katanya.
"PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tambah Yunus.
Terkait masalah ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah melakukan upaya banding kepada pemerintah Singapura.***