Dituding Langgar Aturan Bubble, Elkan Baggot Beri Klarifikasi Namun Tetap Gagal Bela Indonesia vs Thailand

2 Januari 2022, 08:20 WIB
Dituding Langgar Aturan Bubble, Elkan Baggot Beri Klarifikasi Namun Tetap Gagal Bela Indonesia vs Thailand ? /Instastory Elkan Baggot

 

 PORTAL PURWOKERTO - Sistem Bubble AFF yang diterapkan pemerintah Singapura membuat Elkan Bagoot dan tiga rekan timnas Indonesia kehilangan peluang membela Indonesia di laga Indonesia vs Thailand Leg 2.

Secara mendadak pemerintah Singapura mengeluarkan larangan bermain bagi Elkan Baggot, Rizky Ridho, Rizky Dwi dan Victor Igbonefo menjelang tengah malam di pergantian tahun 2021-2022.

Keempat pemain timnas Indonesia tersebut dituding melanggar aturan bubble yang diterapkan pemerintah Singapura.

Padahal pelanggaran tersebut terjadi lebih dari satu minggu lalu tepatnya pada 23 Desember 2021.

Baca Juga: Selamat! Pratama Arhan Dinobatkan Sebagai Pemain Muda Terbaik Ajang Kejuaraan Sepakbola Piala AFF 2020

“Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam,” ujar Yunus Nusi, Sekjen PSSI.

Pelarangan bermain yang tiba-tiba ini mengundang rasa curiga. Pasalnya, Elkan Baggot dan Rizky Ridho merupakan dua pemain muda yang mendapatkan sorotan akibat kepiawaiannya dalam mengolah bola di lapangan.

Elkan Baggot bahkan berperan penting dalam membawa Indonesia ke final Piala AFF dengan melesakkan satu gol ke gawang Malaysia.

Baca Juga: Pemain Terbaik AFF 2020, Chanathip Songkrasin Ternyata Juga Pemain Terbaik Pada Piala AFF 2014 dan 2016

Pemain keturunan Indonesia-Inggris yang merumput di klub Ipswich, Inggris ini seakan tidak terima dituding sengaja melanggar aturan bubble, memberikan klarifikasi melaluiInstastory Instagramnya.

“Kami tidak mengetahui bahwa kami melanggar aturan apapun. Petugas ofisial kami menyatakan, dan saya kutip, kamu diperbolehkan untuk keluar dari hotel untuk berjalan-jalan menghirup udara segar dan membeli keperluan dasar dari toko 7/11 (seven eleven),” ujar Elkan Baggot .

“Karena itu kami meninggalkan hotel karena berasumsi bahwa kami tidak melanggar aturan bubble apapun,” ujar Elkan Baggot.

Apa itu aturan bubble Singapura? Aturan bubble, bubble to bubble atau yang secara resmi disebut bio-secure bubble ini diterapkan negara atau lokasi yang menjadi tuan rumah sebuah acara olahraga saat pandemi covid-19.

Baca Juga: Simak Biodata Profil Ricky Kambuaya, Pemain Timnas Indonesia yang Berhasil Jebol Gawang Timnas Thailand

Aturan bubble memiliki rangkaian karantina dan protokol kesehatan yang ketat dalam rangka mencegah penyebaran covid-19

Aturan bubble biasanya terdiri dari beberapa lokasi yang ditentukan dalam perimeter aman, alias jarak dekat.

Di dalam aturan bubble tersebut, tempat tinggal pemain, fasilitas pelatihan, tempat berlangsungnya pertandingan harus steril.

Semua peserta, termasuk pemain, staf tim, dan staf lain (seperti staf TV dan media sosial lainnya yang hadir di lokasi) juga disaring dan diuji untuk COVID-19 sebelum memasuki gelembung.

Mereka yang hidup di dalam bubble, gelembung tersebut tidak boleh meninggalkan perimeter yang telah ditetapkan tersebut sampai mereka selesai bertanding.

Baca Juga: Profil Egy Maulana Vikri Nomor Punggung 10 dan Pencetak Gol ke-2 Indonesia di Final Piala AFF 2020

Namun aturan bubble yang diterapkan oleh pemerintah SIngapura juga mengandung kritik.

Pasalnya beberapa pemain dan pelatih mengeluhkan berada di hotel dengan orang umum(bukan bagian dari tim yang bermain di AFF), padahal aturan bubble melarang hal tersebut.

Larangan bermain untuk 4 pemain timnas Indonesia dikirimkan Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei melalui email kepada PSSI pada Jumat, 31 Desember 2021.

Hanya berselang satu hari sebelum laga final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand leg 2 yang akan berlangsung 1 Januari 2022.

“Kita tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini,” ujar Yunus Yusi yang juga menyoal keputusan pelarangan bermain/tampil tersebut hanya dikirim sesaat sebelum pergantian tahun baru 2021-2022.

“Ini juga email tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan email. Terus dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan?” ujar Yunus Yusi.

Polemik masalah pelarangan bermain oleh Pemerintah Singapura ini telah diurus oleh PSSI, namun dalam pertandingan terakhir laga Indonesia vs Thailand leg 2, keempat pemain tersebut gagal membela Indonesia.

Baca Juga: Siapa yang Menang Indonesia vs Thailand? Hasil Akhir Piala AFF 2020

Indonesia berhasil menahan imbang Thailand 2-2, namun tetap kalah karena skor agregat Thailand adalah 6-2 atau Indonesia.

Yang jelas, aturan bubble dipergunakan oleh pemerintah Singapura untuk melarang Elkan Baggot, Rizky Ridho, Rizky Dwi dan Victor Igbonefo membela Indonesia di laga terakhir melawan Thailand tersebut.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler