PORTAL PURWOKERTO - Buntut Tragedi Kanjuruhan, akankah Persebaya berdamai dengan Arema FC?
Tragedi Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022 yang menewaskan lebih dari 125 orang membuat duka cita mendalam di dunia sepakbola tanah air.
Tragedi tersebut merupakan tragedi kedua terbesar sepanjang sejarah sepak bola dunia.
Persebaya dan Arema FC sudah lama menjadi musuh di dunia sepak bola. Keduanya memiliki fans garis keras yang memiliki jiwa rivalitas tinggi.
Dengan adanya tragedi Kanjuruhan, akankah Persebaya dan Arema FC berdamai dan mengakhiri permusuhan mereka di dunia sepakbola?
Berikut penjelasan Persebaya yang dilansir Portal Purwokerto dari akun Twitter Official Persebaya, Rabu, 5 Oktober 2022.
Azrul Ananda, perwakilan keluarga pemegang saham Persebaya telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Permana.
Komunikasi keduanya membahas tentang hubungan Persebaya dan Arema FC ke depannya.
Persebaya berharap melalui komunikasi tersebut akan terjadi perdamaian dan hubungan yang lebih baik lagi antara Persebaya dan Arema FC.
Mengingat tragedi Kanjuruhan adalah tragedi yang sangat memilukan. Tidak hanya di dalam negeri saja, namun sudah tersiar hingga ke luar negeri.
Selain dari pihak yang memimpin kedua klub sepak bola tersebut, perwakilan dari Bonek, sebutan suporter Persebaya dan Aremania, sebutan suporter Arema FC juga sudah saling berhubungan untuk membahas hal tersebut.
Keduanya sepakat untuk melakukan pertemuan antara Bonek dan Aremania, manajemen Persebaya dan Arema FC untuk membahas niatan baik tersebut.
Kemudian mewujudkannya dalam program progam dan kegiatan yang konkret.
"Nawaitu-nya sama, untuk mengakhiri segala permusuhan, dan mengawali serta membina hubungan yang lebih baik ke depannya," ujar Persebaya dikutip dari akun Twitterrnya, Official Persebaya.
Secara garis besar Persebaya maupun Arema FC merupakan klub sepak bola besar yang memiliki rivalitas tinggi.
Bonek, panggilan suporter Persebaya Surabaya dan Aremania, sebutan suporter Arema FC masing masing memiliki jiwa sepakbola yang tinggi.
Mereka nampak selalu hadir kala tim kesayangannya bertanding. Namun pada laga Persebaya vs Arema FC kemarin, PSSI memutuskan suporter Persebaya diminta untuk tidak datang menyaksikan timnya bertanding di kandang Arema FC.
Bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Mengingat keduanya memiliki suporter dengan rivalitas yang tinggi.
Bahkan sudah menjadi rahasia umum jika Persebaya dan Arema FC merupakan musuh di dunia sepakbola.
Baca Juga: KRONOLOGI Tragedi Arema FC vs Persebaya, Kerusuhan 1 Oktober 2022, Berapa Tewas?
Dengan adanya tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu, banyak pihak yang berharap Persebaya dan Arema FC berdamai.
Hal ini sesuai dengan keinginan Persebaya yang menginginkan jika permusuhan dalam dunia sepak bola tersebut diakhiri.
"Tidak ada lagi rivalitas berlebihan, tidak ada permusuhan, semua tembok diruntuhkan demi satu kata, kemanusian,"
"Tidak ada apapun yang seharga dengan nyawa. Humanity above football. Al-fatihah," tulis akun Twittet Official Persebaya pada hari Senin, 3 Oktober 2022.
Semoga niatan baik tersebut menjadi akhir indah yang mengkahiri tembok besar permusuhan Persebaya dan Arema FC di bidang sepakbola.
Karena bagaimanapun, persaingan hanyalah 90 menit di lapangan, sebelum dan sesudahnya kita semua adalah saudara.
Selain menginginkan kedamaian, Persebaya juga mengungkapkan bela sungkawa sebesar besarnya terhadap seluruh korban dan keluarga atas Tragedi Kanjuruhan.***