Baca Juga: Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah?
Hal ini menimbulkan kepanikan dan semua penonton berjuang untuk keluar dari pintu. Sayangnya, pintu keluar yang dipadati banyak orang membuat kondisi di dalam tribun semakin rusuh.
Tak terelakkan, para penonton yang mencoba keluar akhirnya banyak yang terinjak-injak oleh penonton lainnya.
Akibatnya, sedikitnya 125 orang tewas dan sekitar 180 orang lainnya mengalami cedera. Menurut salah seorang petugas rumah sakit, beberapa korban mengalami cedera otak dan yang tewas termasuk seorang anak berusia lima tahun.
Badan sepak bola dunia FIFA padahal telah menetapkan dalam peraturan keselamatannya bahwa tidak ada senjata api atau "gas pengendali massa" yang boleh dibawa atau digunakan oleh petugas atau polisi.
Akibatnya, beredar kabar bahwa Indonesia di banned FIFA 8 tahun akibat kelalaian dalam menangani kerusuhan yang terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan.
Namun setelah dilakukan pengecekan, tidak ada satupun pernyataan FIFA melalui Presiden FIFA Gianni Infantino yang menyatakan hal tersebut.
Dilansir dari FIFA Media, secara resmi Gianni Infantino menyatakan hal berikut ini: