Siapa Ki Hajar Dewantara? Buatlah Ringkasan teks Bapak Pendidikan Indonesia ini Agar Mudah Dimengerti

- 8 November 2021, 06:42 WIB
Siapa Ki Hajar Dewantara? Buatlah Ringkasan teks Bapak Pendidikan Indonesia ini Agar Mudah Dimengerti
Siapa Ki Hajar Dewantara? Buatlah Ringkasan teks Bapak Pendidikan Indonesia ini Agar Mudah Dimengerti /Dzikri Abdi Setia/Seputar Lampung

PORTAL PURWOKERTO - Adik-adik kelas 4 SD MI, mari kita membuat ringkasan informasi penting dari teks Ki Hajar Dewantara.

Siapakah Ki Hajar Dewantara? Ternyata ia adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang hari lahirnya pada tanggal 2 Mei 1889 dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.

Tentu akan sangat menarik melihat latar belakang Ki Hajar Dewantara yang memiliki jasa sangat besar di dunia pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara adalah pendiri sekolah Taman Siswa di Yogyakarta. Ketika masa kolonial Belanda, rakyat jelata tidak diperbolehkan untuk mengecap pendidikan.

Taman Siswa hadir untuk memberikan pendidikan bagi rakyat tanpa memandang batasan sehingga rakyat tidak buta huruf dan mampu berdikari.

Portal Purwokerto bekerja sama dengan Septian Johan Wibowo S.Pd., lulusan dari FKIP UNY dalam memberikan kisi-kisi cara membuat ringkasan mengenai Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Tuliskan Kewajiban dan Hak agar Lingkungan Rumah Bersih! Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD MI Halaman 120

Mari kita membaca teks mengenai Ki Hajar Dewantara di bawah ini:

Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara lahir di lingkungan Keraton Pakualam Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.

Soewardi muda sempat bersekolah di sekolah dokter Batavia (STOVIA), namun tidak sampai tamat karena kondisinya yang sakit-sakitan. Ia kemudian bekerja sebagai jurnalis di beberapa surat kabar seperti Oetoesan Hindia dan Kaoem Moeda.

Selain menulis, ia juga aktif berorganisasi. Pada tahun 1912, Soewardi bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda, Indische Partij, untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kritiknya terhadap pemerintah kolonial dalam tulisan berjudul “Seandainya Aku Seorang Belanda”, membuat Soewardi diasingkan ke Belanda pada 1913 bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker.

Masa pengasingan di Belanda dimanfaatkan Soewardi untuk mendalami dunia pendidikan. Pada 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan "Taman Siswa" di Yogyakarta.

Ia pun melepas nama kebangsawanannya, dan menggunakan nama Ki Hajar Dewantara agar perjuangannya lebih mudah diterima masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara wafat tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Pada tanggal 2 Mei 1889, hari kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara juga menciptakan tiga buah semboyan yang sampai saat ini masih digunakan di dunia pendidikan.

Ketiga semboyan itu adalah “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” yang berarti “di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan”.

Baca Juga: Jawaban Buatlah Ringkasan Informasi Penting dari Teks Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia

Ketiga semboyan peninggalan Ki Hajar Dewantara itu kemudian menjadi semboyan dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan bagian dari semboyan ciptaannya, Tut Wuri Handayani, menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adik-adik, untuk membuat ringkasan informasi penting dari sebuah teks, pertama yang harus dilakukan adalah membaca dengan teks yang tersedia.

Saat membaca dengan teliti, sediakan kertas untuk menulis gagasan pokok yang digunakan untuk menyusun ringkasan.

Gagasan pokok dapat diperoleh dari setiap paragraf. Dengan langsung menuliskan gagasan pokok saat membaca, kamu tidak perlu membaca teks tersebut berulang kali.

Gagasan pokok tersebut akan sangat berguna dalam menyusun ringkasan yang harus kamu lakukan.

Biasanya, dalam menuliskan ringkasan mengenai tokoh penting, kamu harus mengetahui nama lengkap tokoh tersebut, tempat dan tanggal lahirnya, serta apa jasanya atau peninggalan yang terkenal.

Baca Juga: Apa Manfaat Kebersamaan yang Kamu Lakukan di Sekolah? Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 2 SD dan MI

Setelah selesai membaca dan menuliskan gagasan pokok, langkah selanjutnya adalah mengadakan reproduksi atau menuliskan ulang teks tersebut menggunakan kata-kata yang kamu miliki.

Caranya dengan menggunakan gagasan pokok dan menambahkannya dengan kata-katamu sendiri agar lebih mudah dimengerti.

Jangan lupa untuk mengurutkan gagasan pokok dalam teks reproduksi harus sesuai dengan teks asli.

Adik-adik, dalam membuat ringkasan jangan lupa untuk menggunakan kalimat tunggal dan bukan kalimat majemuk.

Dalam membuat ringkasan, informasi yang tersedia hanya yang ada di dalam teks tersebut. Jangan menambahkan dengan informasi lainnya yang kamu ketahui.

Ringkas menurut KBBI adalah singkat, jadi meringkas artinya membuat tulisan menjadi singkat. Kamu bisa membuang hal-hal seperti contoh, deskripsi, kata sifat, dan apapun yang kurang penting.

Baca Juga: Buatlah Tabel Seperti Contoh Berikut: Nama Hewan, Jenis Makanan, Kelompok Hewan, Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI

Mari kita membuat ringkasan mengenai Ki Hajar Dewantara seperti di bawah ini:

Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.

Soewardi bekerja sebagai jurnalis di surat kabar seperti Oetoesan Hindia dan Kaoem Moeda.

Pada tahun 1912, Soewardi bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo mendirikan organisasi partai politik pertama di Hindia Belanda, Indische Partij.

Pada 1913 Soewardi bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker diasingkan ke Belanda karena tulisannya yang berjudul “Seandainya Aku Seorang Belanda”.

Di Belanda Soewardi memperdalam dunia pendidikan dan pada 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan sekolah "Taman Siswa" di Yogyakarta.

Soewardi mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama di Indonesia setelah Indonesia meredeka.

Atas jasanya dalam bidang pendidikan, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei 1889 ditetapkan menjadi Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara menciptakan tiga buah semboyan yang menjadi semboyan di dunia pendidikan yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Artinya adalah di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan.

ut Wuri Handayani, semboyan ketiga dari Ki Hajar Dewantara menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 2 SD dan MI: Apa Manfaat Kebersamaan yang Kamu Lakukan di Sekolah?

Ringkasan di atas juga menjawab pertanyaan yang kerap dilontarkan mengenai Ki Hajar Dewantara seperti di bawah ini:

1. Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah
2. Apa jasa Ki Hajar Dewantara bagi Indonesia
3. Ki Hajar Dewantara Bapak pendidikan Indonesia
4. Filosofi Ki Hajar Dewantara

Disclaimer: Membuat ringkasan teks ini adalah panduan dasar mengerjakan soal. Siswa dan orang tua dapat mengerjakan dengan cara berbeda. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Kini sudah mengerti bukan siapa Ki Hajar Dewantara? Ternyata latar belakang sebagai kaum ningrat tidak membuatnya abai terhadap rakyat, bahkan menyediakan pendidikan yang adil. Tak heran hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional dan ia dinobatkan menjadi Bapak Pendidikan.***

 

Editor: Eviyanti

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah