Bagaimana Karakteristik Daerah Pontianak yang Dipilih Syarif Abdurrahman, IPS Kelas 7 SMP Semester Dua

- 12 Januari 2023, 20:05 WIB
Bagaimana Karakteristik Daerah Pontianak yang Dipilih Syarif Abdurrahman, IPS Kelas 7 SMP Semester Dua aktivitas 10 Halaman 225
Bagaimana Karakteristik Daerah Pontianak yang Dipilih Syarif Abdurrahman, IPS Kelas 7 SMP Semester Dua aktivitas 10 Halaman 225 /Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz

 

PORTAL PURWOKERTO - Cek kunci jawaban IPS Semester 2 Kelas 7 SMP dalam Lembar Aktivitas 10, untuk dikerjakan oleh individu atau siswa perorangan.

Kunci Jawaban lembar aktivitas 10 tema 4 meminta murid untuk membahas tentang
karakteristik daerah Pontianak yang dipilih Syarif Abdurrahman.

Kunci jawaban pelajaran IPS kelas 7 ini merupakan hasil kerja sama Portal Purwokerto dengan Muhammad Iqbal, alumni UIN Yogyakarta.

Untuk dipahami jika kunci jawaban IPS kelas 7 ini hanya sebagai pendamping orang tua dan siswa di semester genap. Sehingga bukan jawaban mutlak.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 143 Buku Paket: Fakta dan Opini Cerita Artikel Opini Memotret

Sehingga alangkah baiknya jika adik-adik secara mandiri belajar terlebih dahulu, bisa dengan membaca atau membuat rangkuman semester dua.

Sebagai informasi, Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang lahir pada tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman.


Lembar Aktivitas _10 Aktivitas Individu

1. Bagaimana karakteristik daerah Pontianak yang dipilih sebagai tempat
untuk membuka pemukiman baru oleh Syarif Abdurrahman?

Karakteristik daerah Pontianak yang dipilih sebagai tempat untuk membuka pemukiman baru oleh Syarif Abdurrahman adalah masih berupa hutan lebat dan dilalui dengan sungai Kapuas. Bahkan konon, berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak dihuni oleh makhluk
halus. Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah tersebut
diberi nama Pontianak. Terbukti dengan nyata pemilihan tempat tersebut
membawa keuntungan dengan banyaknya pedagang yang singgah dari
Bugis, Melayu, Tiongkok, Sangau, Sukadana, Mempawah dan Sambas.


Sebagai anak muda berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi
dan bakatnya. Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai
dari berdagang sampai ke Banjarmasin hingga merompak kapal asing.
Beliau menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari
Banjarmasin. Namun, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia dibenci dan
terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.

Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa
pengikutnya berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan
Sungai Landak. Di sana, ia membuka hutan dan membangun pemukiman
baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan.

Setelah berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan ekspansi
ke Sangau yang merupakan vasal dari Kerajaan Banten. Raja Sangau
berupaya memohon bantuan tetapi saat itu Banten sedang mengalami
kemunduran. Banten pun menyerahkan daerah yang terdapat di Kalimantan
itu kepada Belanda. Sadar akan kekuatan Belanda, Syarif Abdurrahman
mengakui supremasi Belanda.

 

Baca Juga: Apa Perbedaan Tabungan dan Investasi? Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Halaman 237 Lembar Aktivitas 14 Semester 2

Akhirnya, Belanda mempunyai hak atas
monopoli hasil daerah Pontianak berupa emas, berlian, sarang burung,
lada, karet, rotan, lilin, dan sagu.
Akibat ekspansi Belanda di Riau, sebagai raja muda, Raja Ali kemudian
lari ke Mempawah. Raja Ali yang hadir sebagai musuh Belanda di
Mempawah, dimanfaatkan oleh Syarif Abdurrahman untuk membersihkan
penghalang bagi kemajuan perdagangan di Pontianak.

Perebutan kekuasaan di wilayah tersebut menjadi makin rumit akibat
konflik yang terjadi antara Sambas dan Mempawah. Konflik tersebut dapat
diredam atas bantuan dari Syarif Abdurrahman, tetapi pertentangan
antara Panembahan Mempawah dan Abdurrahman menjadi meningkat.

Abdurrahman bersiasat untuk meyakinkan Belanda bahwa Panembahan
Mempawah adalah musuh besarnya. Faktor lain yang menjadi penambah
konflik tersebut adalah persaingan dan permusuhan antara Pontianak
dan Sukadana.

Rivalitas Pontianak dan Sukadana terjadi akibat hasil dari daerah hulu Sungai Kapuas ke Sukadana merugikan Pontianak. Saat Raja Ali mengungsi ke Sukadana dan pindah dari Mempawah, Abdurrahman pun menambah kekuatan dan meminta bantuan dari Belanda. Belanda bersedia membantu karena Sukadana tidak pernah mengakui kehadirannya di Kalimantan.

Demikian informasi kisi-kisi latihan soal dan kunci jawaban IPS kelas 7 Semester 2 Kurikulum Merdeka untuk dijadikan media evaluasi dan pembelajaran.***

Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai pedoman bagi siswa dan orang tua. Bukan jawaban mutlak. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah