Network
PORTAL PURWOKERTO- Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 tugas menulis kalimat esai novel Laskar Pelangi yang ada di buku paket publikasi Kemendikbud dibagikan dalam artikel ini.
Contoh kalimat esai pada kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 buku paket ini bukanlah merupakan jawaban mutlak.
Sebab, kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 ini ditujukan sebagai pendamping bagi para orang tua dalam belajar bersama putra putri di rumah.
Perlu diingat, pembahasan jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 ini adalah kolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd yang merupakan pengajar lepas di salah satu lembaga di Purwokerto Banyumas.
Beda Teks Kritik dan Teks Esai
Dalam materi teks kritik dan teks esai bahasa Indonesia kelas 12 ini, para siswa diharapkan dapat memahami kebahasaan dan sistematika kedua teks tersebut diakhir pembelajaran.
Pada contoh kunci jawaban di artikel lain yang telah dipublikasikan oleh tim Portal Purwokerto tentang kedua teks ini, para siswa diminta untuk membuat kalimat kritik pada novel yang sama yakni Laskar Pelangi.
Contoh kalimat kritik yang telah dibahas dapat disimak dan diakses pada link baca juga yang disematkan pada paragraf kelima artikel ini.
Fokus dari artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 ini adalah tugas menulis esai yang berkaitan dengan novel tersebut.
Kedua kalimat tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Kalimat kritik merupakan kalimat yang digunakan dalam teks kritik dimana kelemahan dan kelebihan karya yang dikritik diikutsertakan.
Sementara kalimat esai fokus pada satu atau dua hal dalam karya yang menjadi topik penulisan dimana hal tersebut menarik bagi penulis teks esai.
Contoh Kalimat Esai Novel Laskar Pelangi
Pada contoh ini yang juga sebagai contoh kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 buku paket ini, fokus penulis adalah pada penggunaan bahasa yang digunakan Andrea Hirata.
Laskar Pelangi merupakan salah satu novel yang bisa dianggap sebagai legenda dalam karya sastra tanah air. Seperti halnya novel legenda lainnya, novel yang satu ini mampu menumbuhkan rasa emosi, simpati dan empati para pembacanya.
Andrea Hirata menggunakan kata-kata yang kental dengan nuansa budaya Melayu dimana latar novel Laskar Pelangi ini terjadi. Darah Melayu yang mengalir pada diri sang penulis bisa jadi pengaruh terbesar penggunaan kata-kata tersebut.
Seperti penggunaan kalimat 'pameran emban bagi permaisuri dalam Dul Muluk' yang tentu saja hanya diketahui oleh orang-orang lokal. Para pembaca disuguhkan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang lebih baku ketimbang penggunakan bahasa Indonesia di Jakarta dalam novel ini.
Selain itu, kata-kata yang digunakan sang penulis sangat detail menggambarkan situasi dan kondisi yang membangkitkan imajinasi pembacanya. Sosok Bu Mus menjadi krusial pemantik penggambaran tersebut.
Apa yang dilakukan Bu Mus nampaknya digambarkan melalui kebahasaan yang benar-benar membudaya yang tersirat dan tersurat dalam novel epik ini.
Disclaimer: kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 buku paket ini bukanlah jawaban mutlak dan hanya sebagai pendamping para orang tua.***
