Network
PORTAL PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah merealisasikan proyek revitalisasi sungai Kedung Putri yang melintasi Kecamatan Loano hingga Kelurahan PangenJuru Tengah, Purworejo.
Revitalisasi atau pengerukan sungai tersebut dilakukan untuk membersihkan sungai serta mencegah beberapa titik supaya tidak terjadi banjir.
Namun, revitalisasi sungai menuai pro kontra masyarakat yang dilalui oleh proyek tersebut. khususnya warga Baledono, Purworejo. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya air yang mengalir sehingga sungai menjadi kering dan air buangan menggenang didasar sungai.
“Rumah jadi banyak nyamuk, soalnya banyak genangan air dan jadi beraroma tidak sedap.” Tutur Bu Titik(45 tahun), warga yang tinggal didepan sungai Kedung Putri.
Baca Juga: Sungai Terpanjang di Indonesia adalah Sungai Apa? Ini Daftar Sungai Terpanjang yang Ada di Indonesia
Bu Titik juga mengatakan, bahwa beberapa penyumbang limbah rumah tangga yang saat ini masih dibuang ke sungai yaitu keluarga yang tinggal di sekitar sungai, dan beberapa pabrik tempe rumahan.
“Karena banyak yang ngeyel, baunya jadi tambah menyengat.” Tuturnya saat ditemui di kediamannya di Baledono, Purworejo.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ika(36 tahun), warga sekitar sungai Kedung Putri di Baledono.
“Ya jadi bau, banyak nyamuk, juga sumur jadi kering karena sungai sengaja dikeringkan untuk proyek.” Kata Ika.
Nabila(20 tahun), mengatakan bahwa ia tak masalah dengan proyek revitalisasi yang dilakukan sepanjang sungai Kedung Putri, selama masyarakat sekitar memiliki kesadaran sendiri untuk membuang limbahnya di lain tempat untuk sementara waktu.
