Kenapa Mbah Maridjan Tidak Mau Mengungsi? Kisah Mbah Maridjan yang Selalu Dikenang Tiap Gunung Merapi Erupsi

- 11 Maret 2023, 17:57 WIB
Jawaban kenapa Mbah Maridjan tidak mau mengungsi di tahun 2010 lalu seperti ini
Jawaban kenapa Mbah Maridjan tidak mau mengungsi di tahun 2010 lalu seperti ini /instagram sanggar_ab.jogja/

PORTALPURWOKERTO - Kenapa Mbah Maridjan tidak mau mengungsi saat Gunung Merapi erupsi di tahun 2010 lalu? Kisah Mbah Maridjan selalu menjadi perhatian masyarakat setiap Gunung Merapi erupsi, salah satunya hari ini ketika Gunung Merapi erupsi dan berada di level Siaga 3 pada 11 Maret 2023.

Mbah Maridjan merupakan sosok juru kunci yang menjadi tokoh sesepuh di kota Jogja yang terkenal di nusantara. Tak hanya itu, ia juga pernah muncul di iklan Kukubima Energi sebagai bintang iklan.

Meski demikian, tak banyak yang tahu jika uang hasil dari iklan tersebut digunakan Mbah Maridjan untuk membangun desanya untuk saluran air bahkan pembangunan masjid. Hal ini dikatakan Riang Rarantean dalam kanal youtube Jogja Archive dalam video yang diunggah pada tahun 2019 silam.

Kenapa Mbah Maridjan Tidak Mau Mengungsi

Alasan utama Mbah Maridjan sangat jelas, ia mengemban amanah dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjaga Gunung Merapi. Sebagai seorang juru kunci, Mbah Maridjan dipercaya memiliki kekuatan untuk berbicara dengan roh Gunung Merapi.

Mbah Maridjan yang memiliki gelar Mas Penewu Surakso Hargo ini meninggal di usia 83 tahun akibat aliran piroklastik yang menghancurkan rumahnya di Desa Kinahrejo saat letusan Gunung Merapi 2010 dalam kondisi bersujud menghadap selatan.

Baca Juga: Merapi Erupsi Maret 2023, Bantuan Masker Disebar di Berbagai Titik Terkena Abu Vulkanik

Maridjan adalah anak dari wali sebelumnya, Mbah Hargo. Ia diangkat menjadi pegawai istana Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, pada tahun 1970 dan diberi gelar Raden Ngabehi Surokso Hargo. Ia menggantikan ayahnya sebagai wali pada tahun 1982.[4]

Penjaga spiritual gunung tersebut diyakini oleh masyarakat setempat memiliki kekuatan untuk berbicara dengan roh Gunung Merapi, yang oleh orang Jawa dianggap sebagai gunung suci. Maridjan memimpin upacara untuk menenangkan roh gunung berapi dengan mempersembahkan nasi dan bunga di dalam dan sekitar kawah.

Salah satu tugasnya yang paling penting adalah pelaksanaan upacara pengorbanan Labuhan tahunan yang didedikasikan untuk roh Gunung Merapi. Sebuah prosesi dari istana kerajaan di Yogyakarta dipimpin oleh wali korban kepada roh gunung berapi satu set persembahan ritual termasuk tekstil, parfum, dupa, uang dan, setiap delapan tahun, sebuah pelana kuda.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x