Penularan Covid-19 di Pesantren, Bagai Memburu Ayam di Kandang

- 22 Oktober 2020, 18:38 WIB
Tangkapan layar Webinar "Santri Sehat - Indonesia Sehat, Jogo Santri di Masa Pandemi Covid-19" yang digelar oleh Yayasan Setara bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro dengan dukungan UNICEF dalam kaitan memperingati Hari Santri Nasional.
Tangkapan layar Webinar "Santri Sehat - Indonesia Sehat, Jogo Santri di Masa Pandemi Covid-19" yang digelar oleh Yayasan Setara bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro dengan dukungan UNICEF dalam kaitan memperingati Hari Santri Nasional. /UNICEF

PORTAL PURWOKERTO - Angka kasus positif Covid-19 di pondok pesantren layaknya pemburu yang memburu ayam dikandang. Seolah angkanya besar, padahal sebenarnya penularan virus mematikan ini lebih banyak di luar ponpes.

Hal tersebut dikatakan dokter Budi Laksono dari Satgas Covid-19 Jawa Tengah. Budi melihat data santri yang terpapar Covid di pesantren itu seperti pemburu yang memburu ayam di kandang. 

"Ia langsung bisa melihat banyak. Padahal di luar kandang  (masyarakat umum) lebih banyak lagi," katanya dalam wabinar "Santri Sehat Indonesia Kuat, Jogo Santri di Masa Pandemi Covid-19 oleh Yayasan Setara bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unkversitas Diponegoro dengan Dukungan Unicef dalam kaitannya dengan Hari Santri Nasional, Kamis 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Ngaku Punya Sawah sebagai Jaminan, Ibu Rumah Tangga ini Hutang Rp 20 Juta, Tapi Ternyata Bohong

Menurutnya, paparan corona di perkantoran di Jawa Tengah jika di tes massal kemungkinan 50 persen perkantoran terpapar Covid-19.

"Kasus Covid di perkantoran di Jateng banyak. Bila dites massal kemungkinan bisa mencapai puluhan, bahkan bisa jadi  hingga 50 persen perkantoran  terpapar Covid," katanya.

Satuan angka terpapar Covid-19 di Jateng dan yang dinyatakan sembuh selalu berubah setiap harinya.

"Jika ada yang terpapar Covid, tidak usah bingung mencari dari mana asalnya. Kami para dokter pun juga tidak tahu. Yang terpenting adalah melakukan tracing, selama sepekan ia sudah berhubungan dengan siapa saja. Dengan cara itu kita bisa mencegah penyebaran Covid," tambah Budi.

Baca Juga: Waspada, Lima Titik Rawan Bencana di Jalur KA Wilayah Daop 5 Purwokerto

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: UNICEF


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x