Pesona BAMBANGAN, Jalur Favorit Pendakian Gunung Slamet dari Purbalingga

11 Juli 2022, 18:00 WIB
Inilah Pesona BAMBANGAN, Jalur Favorit Pendakian Gunung Slamet dari Purbalingga /instagram @lovepurwokerto

 

PORTAL PURWOKERTO – Pos Bambangan merupakah jalur favorit pendakian Gunung Slamet yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Tepatnya jalur Bambangan ini berada di Desa Kutabawa,Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Gunung ini dapat julukan atap Jawa Tengah.

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3428 mdpl dan menjadi salah satu gunung yang menjadi target pendaki untuk ditaklukkan.

Asalan jalur Bambangan jadi favorit pendaki karena treknya yang bersahabat serta sunrise di depan basecamp.

Baca Juga: 8 Wisata Purbalingga Mulai dari Wisata Alam Hingga Wisata Kekinian yang Cocok untuk Liburan!

Di depan basecamp Bambangan jika sedang beruntung maka pendaki bisa menyaksikan lautan awan yang mempesona.

Bagaikan negeri di atas awan, Bambangan memiliki pesona yang tak dimiliki jalur pendakian Gunung Slamet lainnya.

Jalur Bambangan merupakan jalur terpendek menuju Gunung Slamet dibandingkan jalur lain.

Pada setiap pos pemberhentian, pendaki dapat menemukan warung bahkan tersedia ojek dari basecamp.

Ojek bagi pendaki ini berangkat dari basecamp Bambangan sampai dengan pos bayangan satu.

Terdapat 9 pos pemberhentian di sepanjang jalur Bambangan menuju Gunung Slamet, seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari laman Magmagama pada Senin, 11 Juli 2022.

Baca Juga: Lokasi Sholat Idul Adha 10 Juli 2022 di Purbalingga, Mampu Menampung Ribuan Jamaah Dengan Prokes

Dari basecamp Bambangan menuju pos 1, pendaki dapat menggunakan ojek dengan biaya sekitar Rp15 sampai 20 ribu.

Jalan menuju Pos 1 ini merupakan jarak terpanjang antar pos. Jalur didominasi tanjakan yang curam dan menanjak.

Pos 1 atau Pondok Gembirung ini berada di ketinggian 1937 mdpl. Terdapat warung yang menjual mendoan, minuman dan panganan lain bagi pendaki.

Jalan dari Pos 1 menuju Pos 2 semakin menanjak dan jalannya sudah tanah sehingga licin jika hujan turun.

Pos 2 atau Pondok Walang berada di ketinggian 2256 mdpl. Warung yang menjual makanan juga bisa ditemukan disini.

Menuju Pos 3, pendaki akan bertemu dengan persimpangan dua jalur pendakian via Bambangan dan via Dipajaya Pemalang.

Pos 3 atau Pondok Cemara ini berada di ketinggian 2510 mdpl ini, pendaki dapat mendirikan tenda.

Baca Juga: Penasaran Purbalingga Termasuk Jawa Apa? Ini Asal Usul Bahasa Ngapak Wong Purbalingga

Selain dapat membangun tenda, Pos 3 juga terdapat mata air yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Pos 4 atau Samaranthu ini memiliki kisah mistis yang konon bisa membuat bulu kuduk pendaki merinding.

Pada Pos 4 ini, pendaki tidak boleh mendirikan tenda atau berkemah disini. Pada Pos 5 atau Samyang Rangkah, menjadi area camp yang kedua.

Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari puncak membuat area ini menjadi favorit pendaki. Warung makanan juga masih bisa ditemui disini.

Pos 6 atau Samyang Ketebonan yang berada di ketinggian 2909 mdpl tidak direkomendasikan untuk dibangun tenda.

Warung kembali dapat ditemui pada Pos 7 atau Samyang Kendit yang berada di ketinggian 3040 mdpl.

Baca Juga: 5 Makanan Khas Purbalingga yang HARUS DICOBA Saat Berkunjung Ke Kota Perwira Kini

Pos 8 atau Samyang Jampang berada pada ketinggian 3092 mdpl. Lahan yang tidak terlalu luas disarankan untuk tidak membuat tenda disini.

Plawangan atau Pos 9 yang berada di ketinggian 3172 mdpl juga difavoritkan pendaki karena pemandangannya yang menakjubkan.

Jika cuaca sedang cerah makan bisa menyaksikan pemandangan indah Gunung Slamet bahkan Gunung Sindoro, Sumbing dan Prau juga terlihat.

Jalan menuju puncak Gunung Slamet terdiri dari batu, kerikil dan runtuhan pasir. Pendaki diharapkan berhati-hati di area ini.

Puncak Gunung Slamet menjadi tujuan banyak pendaki ini berada di ketinggian 3428 mdpl.

Berikut aturan yang harus dipatuhi pendaki yang melewati jalur Bambangan menuju Gunung Slamet:

Baca Juga: Julukan Purbalingga Kota Apa, Mana yang Benar, Kota Perwira atau Kota Knalpot?

1. Pendakian hanya direkomendasikan sampai batas aman yakni di pos Plawangan.

2. Pendaki dibatasi hanya 300 orang perhari.

3. Wajib membawa sampah turun kembali.

4. Dilarang melakukan vandalisme dan merusak lingkungan, ekosistem da habitat yang ada di Gunung Slamet.

5. Membawa surat keterangan bebas Covid-19 atau rapid test atau minimal surat keterangan sehat dari dokter atau puskesmas dari daerah asal pendaki.

6. Mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid 19 yakni memakai masker da handsanitizer.

7. Tiket masuk dan izin pendakian sebesar Rp 25.000 per pendaki.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Curug Mempesona di Purbalingga Untuk Dikunjungi, Wajib Ada di Daftar Destinasi Wisata

8. Mempersiapkan fisik, perlengkapan dan logistik dengan baik.

Demikian pesona jalur Bambangan yang menjadi jalur favorit pendakian Gunung Slamet melalui Kabupaten Purbalingga.*

Editor: Eviyanti

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler