Mengenal Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng Culture Festival 2022, Anak Berambut Gimbal Dianggap Titisan Sosok

17 Juli 2022, 14:24 WIB
Mengenal Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng, Konon Anak Berambut Gimbal Dianggap Sebagai Titisan Sosok Ini /banjarnegarakab go.id

PORTAL PURWOKERTO - Di Dataran Tinggi Dieng akan akan berlangsung  pekan budaya Dieng Culture Festival 2022

Tradisi masyrakatnya masih kuat hal ini yang membuat Dieng berbeda dengan lainnya. Ada yang menarik dari Dieng adalah anak anak yang memiliki rambut gimbal dan Dieng Culture Festival 2022.

Konon anak yang berambut gimbal merupakan anak yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat wilayah Dieng dan sekitarnya.

Anak yang berambut gimbal atau biasa disebut anak gimbal dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.

Nini Roro Ronce merupakan abdi dari Nyi Roro Kidul, sang penguasa laut selatan yang bertugas untuk tinggal dan menjaga Dataran Tinggi Dieng.

Nini Roro Ronce sendiri merupakan wanita yang memiliki rambut gimbal. Itulah alasan kenapa banyak sekali anak yang berasal dari Dieng yang memiliki rambut gimbal baik yang tinggal di wilayah Dieng maupun di luar daerah.

Baca Juga: Nikmati Dieng Culture Festival 2022, Ini Oleh-oleh Khas Dieng yang Bisa Jadi Buah Tangan, Ada Purwaceng

Keistimewaan rambut gimbal ini muncul dengan sendirinya. Dan tanda tanda pertumbuhannya biasanya sama satu anak dengan yang lainnya.

Yakni biasanya ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari secara berkali-kali. Kemudian rambutnya akan berubah menjadi kusut dan terjalin dengan sendirinya.

Konon, rambut gimbal ini tidak boleh dicukur atau dibersihkan secara sembarangan. Diperlukan upacara adat untuk memotongnya.

Untuk itu masyarakat melakukan suatu tradisi terhadap anak anak berambut gimbal tersebut. Tradisi ini sudah dilakukan semenjak nenek moyang mereka.

Masyarakat Dataran Tinggi Dieng memiliki tradisi unik yakni "Ruwatan Rambut Gimbal".

Ruwatan rambut gimbal adalah upacara pemotongan rambut pada anak anak Dieng yang memiliki rambut gimbal.

Baca Juga: Rekomendasi Penginapan Dieng Nyaman dan Murah Cocok untuk Acara Dieng Culture Festival 2022

Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun dan dipercaya akan membawa keselamatan bagi sang anak.

Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal biasanya dilakukan berdasar kalender Jawa yakni pada tanggal 1 Suro.

Masyarakat Dataran Tinggi Dieng percaya ruwatan ini dapat membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari kesedihan, kesialan, atau bahkan dari malapetaka.

Prosesi Ruwatan Rambut Gimbal dilakukan secara massal dan dilakukan iring iringan disertai dengan iringan musik dan tarian tradisional.

Biasanya iring iringan akan dimulai dari satu desa yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah berkumpul, anak anak rambut gimbal dan masyarakat bersama sama menuju Candi Arjuna di Dieng.

Sesampai Candi Arjuna, anak anak berambut gimbal akan dijamasi atau dimandikan. Pencukuran dilakukan oleh sesepuh desa disertai doa doa, musik tradisional dan sholawatan.

Baca Juga: Sambut Dieng Culture Festival 2022, Ini Rekomendasi Minuman Khas Dieng Banjarnegara yang Wajib Dicoba

Setelah rambut gimbal dicukur, anak anak akan diberikan sesuatu yang telah diminta sebelumnya.

Tradisi yang dilakukan secara turun temurun ini tidak terkikis oleh zaman. Bahkan Ruwatan Rambut Gimbal menyedot perhatian masyarakat luas yang penasaran akan ritual unik ini

Untuk itu pemerintah setempat dan masyarakat Dieng melakukan kerjasama mengenalkan ruwatan ini kepada wisatawan yang mengunjungi Dieng.

Masyarakat Dieng menganut Agama Islam dan memiliki kebudayaan Jawa yang masih sangat kental dan mendarah daging.

Di tempat tempat yang dianggap keramat, masyarakat biasanya melakukan ritual adat Jawa. Meskipun demikian, masyarakat Dieng tidak menutup diri dari hal hal modern.

Masih ada beberapa tradisi yang dipegang teguh seperti dalam acara adat perkawinan, khitanan, kematian, kelahiran, dan ruwatan dalam kebudayaan Jawa.

Baca Juga: Makanan Khas Dieng Banjarnegara yang Cocok Diicip-Icip Saat Acara Dieng Culture Festival 2022, Ada Tempe Kemul

Fenomena seperti ini banyak dilakukan oleh masyarakat tradisional Jawa karena mereka masih mempercayai kekuatan dari dunia lain.

Masyarakat Dieng terkenal sangat taat memeluk Agama Islam dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama lain. Mereka tidak pernah mengganggu prosesi agama lain.

Saling menghargai satu agama dengan agama yang lainnya juga menjadi salah satu keunikan masyarakat Dieng.

Nah demikian asal usul rambut gimbal dan tradisi Ruwatan Rambut Gimbal  di Dieng Culture Festival 2022, yang sudah menjadi ikon masyarakat Dieng.***

 

Editor: Eviyanti

Sumber: banjarnegarakab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler