PORTAL PURWOKERTO - Angka kemiskinan di Kabupaten Cilacap masih tergolong tinggi meski dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuatif.
Tahun 2024 ini Pemkab Cilacap mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya.
Data statistik menyebut, jumlah penduduk Cilacap yang masuk kategori miskin mengalami puncaknya pada tahun 2021.
Kala itu prosentase kemiskinan mencapai 11,67 persen dengan asumsi jumlah penduduk Cilacap yang mendekati angka 2 juta jiwa.
Baca Juga: Rekap Suara Pemilu 2024 DPR RI Jateng 8 Banyumas Cilacap 20 Februari 2024 : PKS dan PAN Saling Kejar
Angka kemiskinan ini mengalami penurunan sepanjang tahun 2023 lalu menjadi 10,99 persen.
Dari data yang ada, tercatat untuk angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 meningkat tipis sebesar 1,19 persen dari tahun 2021 yang sebesar 1,20 persen.
Kondisi ini yang mewajibkan pemerintah harus melakukan intervensi untuk terus menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya.
PJ Bupati Cilacap Awaludin Muuri mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp447.896.505.000 untuk penanggulangannya.
Alokasi anggaran ini mendasari hasil verifikasi data program P3KE (Perlindungan dan Pemberdayaan Komunitas Ekonomi Kerakyataan) tahun 2023.
"Harus ada strategi pendampingan khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem" tandas Awaludin.
Baca Juga: Hasil Pileg 2024 DPR RI Dapil JATENG 8 Kab Banyumas dan Kab Cilacap Ini Nama- nama yang Terpilih
Setidaknya ada 37 desa dengan kategori miskin ekstrem yang menjadi prioritas utama untuk penanganannya.
"Karenanya kita adalah Rakor Tim Pokja TKPK dan sosialisasi serta pelatihan aplikasi SEPAKAT untuk memperkuat akses data dan koordinasi diantara lembaga terkait" jelasnya.
TKPK adalah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang sudah dibentuk di Cilacap.
Harapannya, tim ini bisa memainkan peran strategisnya untuk melaksanakan program-program dalam menurunkan angka kemiskinan di Cilacap.***