Hingga Juni 2024 Kekeringan di Jateng Melanda 4 Kabupaten, Cilacap Paling Parah

28 Juni 2024, 17:05 WIB
Hingga Juni 2024 Kekeringan di Jateng Melanda 4 Kabupaten, Cilacap Paling Parah /BPBD Cilacap/

PORTAL PURWOKERTO - Musim kemarau yang sudah terjadi sejak Mei 2024 mulai membuat sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

 

Hingga bulan Juni 2024 ini, setidaknya ada 4 kabupaten di Jateng yang dilanda kekeringan dan warganya membutuhkan bantuan air bersih.

 

Dari 4 kabupaten ini, ternyata Cilacap yang saat ini kategori paling parah seperti data dari pihak BPBD Jateng yang dirangkum selama 24 Mei hingga 19 Juni 2024.

 

Kekeringan yang melanda Cilacap sudah mengakibatkan warga yang ada di 6 desa kekurangan air bersih. Seperti sejumlah desa di Kecamatan Patimuan dan Kawunganten.

 

Tiga daerah lainnya adalah Klaten yang saat ini sudah ada 5 desa terdampak kekeringan.

Baca Juga: Doa Lintas Agama Digelar Polres Kebumen Jelang Hari Bhayangkara ke-78

Berikutnya Kabupaten Semarang dan Kabupaten Pati, dengan jumlah desa kekeringan masing-masing ada satu desa.

 

Bencana kekeringan yang diikuti dengan krisis air bersih ini diprediksi meluas mengingat periode prediksi musim kemarau yang masih beberapa bulan kedepan.

 

Pihak BPBD Cilacap sendiri sudah sejak sebulan terakhir mengirimkan bantuan air bersih kepada warga terdampak.

 

6 desa yang dilanda kekeringan masing-masing:

 

- Desa Bojong dan Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten

- Desa Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan

- Desa Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu

- Desa Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.

 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Bayu Prahara sebelumnya menyampaikan, dalam periode ini pihaknya sudah mengirimkan bantur air bersih sebanyak 15 tangki atau sekitar 75 ribu liter.

 

Bantuan ini diberikan kepada sekitar 883 keluarga yang terdampak di 6 desa.

 

Pihaknya standby untuk mengirimkan bantuan air bersih yang sewaktu-waktu dapat diminta oleh warga terdampak.

 

Kesiapan ini dibarengi dengan armada dan personil bahkan sudah berkoordinasi dengan institusi lain bila kebutuhannya melonjak.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler