Network
PORTALPURWOKERTO- Transaksi saham di Banyumas raya ternyata mampu mencapai angka Rp1,7 Triliun di bulan November 2020.
Peningkatan ini bisa dibilang fantastis mengingat data BEI di bulan Januari 2020 jumlah total transaksinya hanya Rp276 Miliar.
"Artinya ada peningkatan transaksi sebesar Rp1,4 Triliun dari bulan Januari hingga akhir bulan November 2020 ini," ujar kepala BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza.
Dari sisi jumlah investor, Irfan mengatakan penambahan investor pasar modal dari wilayah eks karesidenan Banyumas raya memang sangat besar.
Baca Juga: Waduh, Warga Purbalingga Lapor Motornya Hilang, Ternyata Tertukar Karena Sama-Sama Honda Beat Hitam
Irfan mengatakan, peningkatan ini justru semakin terlihat di masa pandemi. "Kami melihat antusiasme yang begitu tinggi di masa pandemi ini, banyak orang yang mulai sadar akan bursa saham dan produk investasi lainnya," katanya.
Dari wilayah eks karesidenan Banyumas, wilayah dengan transaksi tertinggi berasal dari kabupaten Banyumas yakni mencapai Rp1,2 Triliun, disusul kabupaten Cilacap Rp255 Miliar dan kabupaten Kebumen Rp143 Miliar.
Sementara itu investor ritel dari kabupaten Purbalingga tercatat memiliki transaksi hingga Rp74 Miliar dan investor ritel Banjarnegara Rp35 Miliar.
Baca Juga: Diam-diam Investor Ritel dari Wilayah Banjarnegara Ada Ribuan, Masa Pandemi Malah Meningkat Drastis
