Viral Video Bupati Banyumas Minta Dipanggil Dulu Sebelum OTT KPK: Kami Semua Takut dan Tidak Mau di OTT

- 14 November 2021, 14:39 WIB
Viral Video Bupati Banyumas minta OTT diberi tahu terlebih dahulu.
Viral Video Bupati Banyumas minta OTT diberi tahu terlebih dahulu. /Portal Purwokerto/Instagram Lambeturah_official

PORTAL PURWOKERTO - Nama Bupati Banyumas Ir Achmad Husein tengah jadi buah bibir gegara sebuah video berdurasi 24 detik viral di media sosial.

Video viral Bupati Banyumas ini diunggah oleh akun gosip Lambe Turah Official di instagram dan oleh akun Geepeee di Tiktok pada Minggu 14 November 2021.

Kini video viral Bupati Banyumas sudah ditonton ratusan ribu orang dan mendapatkan beragam komentar dari para netizen.

Baca Juga: Cara Pesan Tiket Bus Pariwisata Gratis Banyumas Online di HP, Kunjungi dolanbanyumas.banyumaskab.go.id

Dalam video tersebut Bupati Banyumas mengajukan usul jika akan dilakukan OTT oleh KPK, maka minta dipanggil terlebih dahulu sebelum ditangkap.

"Kami para kepala daerah. Kami semua takut dan tidak mau diOTT. Maka kami mohon kepada KPK, sebelum OTT mohon kalau ditemukan kesalahan, tolong kami dipanggil dahulu. Kalau ternyata dia itu berubah ya sudah lepas gitu, tapi kalau ternyata kemudian tidak berubah baru ditangkap Pak," ujar Bupati Achmad Husein dalam video tersebut.

Beberapa netizen menganggap pernyataan Bupati Banyumas sangat lucu. 

Baca Juga: Bukit Watu Meja, Healing dan Refreshing Diatas Sungai Serayu Banyumas

"puncak komedi ini ????????????????????," ujar akun rezadelrose

"Ngelawak," ujar akun bae._.hisun.

"Dipanggil dulu, biar bisa ngeles dan ngilangin barang bukti?" kata akun indahmelani47.

Sementara itu, akun instagram Bupati Banyumas @Ir_AchmadHusein telah memberikan klarifikasi terkait video viral.

Dalam unggahannya di video viral, Bupati Banyumas mengatakan jika video itu merupakan cuplikan dan tidak lengkap.

Baca Juga: Mantap, Ada 110 Bangunan Kuno di Banyumas Kota Lama, Pernah Mampir?

"Bila melihat video ini, cuplikan tidak lengkap, mohon jangan tergesa gesa menvonis, ada makna yg saya sampaikan," kata Husein.

Menurut Achmad Husein, diskusi itu dalam ranah tindak pencegahan dan diadakan oleh korsupgah - koordinasi supervisi pencegahan, bukan penindakan.

"Yang namanya pencegahan kan ya di cegah bukan ditindak. Sebetulnya ada enam poin yg saya sampaikan ,salah satunya ttg OTT . Dengan pertimbangan bahwa OTT itu menghapus dan menghilangkan kepada daerah padahal bisa jadi kepala daerah tsb punya potensi dan kemampuan untuk memajukan daerahnya ,belum tentu dgn di OTT daerah tsb keadaan akan menjadi lebih baik," ujar Bupati Banyumas dalam unggahannya di instagram.

Baca Juga: Liburan di Purwokerto? Cek Curug Bidadari di Baturraden Banyumas, Instagramable dan Mistis Jadi Satu

"Serta yg di OTT bisa jadi baru pertama kali berbuat dan bisa jadi tdk tahu karena sering dimasa lalu kebijakan tsb aman aman saja, sehingga diteruskan. Kalau dilihat kabupaten yg pernah di OTT kemajuannya hampir pasti lambat karena semua ketakutan berinovasi suasana pasti mencekam - ketakutan walaupun tdk lagi ada korupsi. Sehingga saya usul untuk ranah pencegahan apakah tdk lebih baik saat OTT pertama di ingatkan saja dahulu dan disuruh mengembalikan kerugian negara kalau perlu 5x lipat," kata Achmad Husein.

Menurutnya, dengan pengembalian lima kali lipat, kepala daerah jadi bangkrut dan takut untuk tidak berbuat lagi. 

"Toh untuk OTT sekarang KPK dgn alat yg canggih satu hari mau OTT 5 bupati juga bisa . Baru kalau ternyata berbuat lagi ya di OTT betulan dihukum 3x lipat silahkan atau hukum mati sekalian juga bisa," kata dia.

Achmad Husein menegaskan jika video itu adalah sebuah video diskusi pencegahan dan bukan penindakan OTT.

Baca Juga: Mendoan dan Ebeg Banyumas Masuk 51 Warisan Budaya Jawa Tengah, Disdikbud Jateng: Jadi Benchmark

"Sekali lagi ini ranah diskusi PENCEGAHAN bukan penindakan .Cuplikan videonya tdk lengkap. Tapi kalau mau OTT nggih monggo sebab kalau KPK berkehendak bisa jadi 90% akan kena semua , walau kecil pasti bupati ada masalahnya .Cari saja salahnya dari sebegitu banyak tanggungjawab yg diembannya mulai dari Presiden sd Kades pasti akan ditemukan salahnya walau kadarnya berbeda beda," kata dia.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Instagram Lambe Gosip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah